JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar belakangan ini marak terjadi. Paling baru terjadi ruas Tol Jakarta-Cikampek, tepatnya depan Exit Tol Cibitung, Kabupaten Bekasi, Rabu (20/11/2024).
Dalam tayangan yang diunggah oleh akun Instagram bernama @bekasi.terkini, tampak truk dengan muatan jatuh berserakan di jalan raya. Namun, terkait penyebab kecelakaan tersebut masih dalam penyidikan dan penanganan petugas.
Seperti diketahui, angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan besar cukup tinggi. Penyebabnya beragam, diantaranya adalah truk Over Load Over Dimension (ODOL).
Baca juga: Berapa Lama Mobil dan Motor Sitaan KPK Disimpan Sebelum Dilelang?
Kasubditlaka Ditgakkum Korlantas Polri, Kombes Pol Cornelis Ferdinand Hotman Sirait, mengatakan, saat operasionalisasi kendaraan besar seperti truk dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat di daerah keberangkatan atau titik awal.
View this post on Instagram
“Dari hulunya, mulai dari kesiapan kendaraan. Kendaraan seperti itu harus di uji KIR per 6 bulan, setiap kali akan di operasional harus ada mekanik yang mengecek. Jangankan angkutan seperti ini, mobil penumpang pribadi saja wajib dilakukan pengecekan yang simpel, seperti tekanan angin, fungsi rem, air wiper,” ucap Hotman, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/11/2024).
Menurut Hotman, meski sudah mengikuti uji KIR, kendaraan besar seperti truk atau bus harus dilakukan aspek kelayakan jalan setiap kali akan digunakan.
“Meskipun dia sudah di KIR, tapi kan harus dicek hari ini kira-kira ada masalah teknis tidak di sistem pengereman, listrikan, lampu, segala macam,” kata Hotman.
Selain itu, petugas yang mengemudi harus betul-betul dalam kondisi sehat jasmani dan rohani. Sehingga tidak mengalami gejala mengantuk atau microsleep saat berkendara.
“Apakah dia dalam keadaan sehat, cukup istirahat atau belum, jangan dipaksa, apalagi supir yang berbohong gitu,” kata Hotman.
Ia menegaskan setiap pengemudi harus memperhatikan durasi berkendara. Sebab, jika sudah melebihi batas durasi yang wajar bisa mengurangi kesadaran dan berpengaruh pada kemampuan dalam menguasai kendaraan.
Baca juga: Mesin Mobil Macet dan Berlumpur Dampak dari Penggunaan Oli Palsu?
“Kalau memang dia dari durasi untuk mengemudinya sudah lama ya, hari ini baru nyetir jarak jauh, terus gak ada istirahat langsung, nyetir lagi, atau lagi dalam keadaan tidak sehat, itu kan tidak akan berpengaruh bagaimana dia mengelola atau menguasai kendaraan itu di jalan,” kata Hotman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.