Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Risiko Kerusakan Mobil Matik jika Nekat Terobos Banjir

Kompas.com - 07/11/2024, 14:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, intensitas hujan di sejumlah daerah di Indonesia mulai tinggi, bahkan banjir melanda sejumlah wilayah.

Hal ini tentu membuat para pengguna jalan, khususnya mobil dengan transmisi matik perlu berhati-hati, karena jika melewati banjir melebihi batas aman bisa berbahaya bagi komponennya.

Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, mobil matik lebih rentan rusak saat harus melewati banjir, sehingga perlu memperhatikan beberapa hal.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Saat Motor Terendam Banjir

Ilustrasi mobil terendam banjir.kompas.com Ilustrasi mobil terendam banjir.

“Betul (mobil matik rentan rusak saat melewati banjir), karena air banjir sampai masuk ke ruang matik dan tidak segera dilakukan penanganan, dipastikan matik yang olinya bercampur air akan mengalami kerusakan,” ucap Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sehingga, Iwan menyarankan, setelah mobil matik melewati banjir maka harus segera dicuci dan perlu melakukan pemeriksaan oli, apakah bercampur dengan air atau tidak.

“Lebih baik dilakukan, sebab dikhawatirkan ada kerusakan kecil di matiknya yang memungkinkan air banjir masuk,” ucap Iwan.

Sementara, Hermas E Prabowo, Pemilik Worner Matic mengatakan, genangan air yang melebihi batas aman, yaitu kira-kira seperempat ban, memiliki risiko girboks transmisi kemasukan air.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Mobil Eropa Mudah Overheat di Indonesia

"Yang harus diperhatikan ada dua hal, yakni air intake dan girboks transmisi. Air bisa masuk dari lubang pembuangan oli matik. Kualitas oli akan menurun dan kampas kopling matik bisa slip," ucap Hermas.

Perlu diketahui, air banjir sifatnya korosif sehingga tanpa sadar bisa membuat girboks transmisi berkarat. Terutama, pada komponen gir dan bearing sehingga pastinya akan mengganggu kinerjanya.

Apalagi, jika air banjir sampai masuk ke rumah kopling dan membuat perpindahan gigi otomatis akan terasa berbeda. Bahkan, jika selip mobil bisa netral sendiri atau terjadi delay dan mobil akan terasa berat dan kurang responsif.

“Tenaga mesin tertahan di dalam girboks, belum sampai tersalur sampai roda. Lumpur yang mengendap di dalam rumah kopling, membuat perpindahan gigi transmisi terlambat. Hal ini dikarenakan mekanisme kopling matik gagal menyalurkan tenaga, pelumas mesin tidak masuk ke dalam lantaran kering terkontaminasi air," ucap Hermas.

Sehingga, untuk menghindari kerusakan yang mungkin terjadi pada mobil matik karena nekat terobos banjir, maka perlu lebih berhati-hati atau lebih baik menghindari jalan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau