KLATEN, KOMPAS.com - Suara ngelitik pada mesin mobil tak boleh diabaikan, pasalnya ini menjadi tanda bahwa tengah terjadi pembakaran tidak sempurna.
Pembakaran tidak sempurna berdampak pada performa mobil dalam menghasilkan tenaga, serta meningkatkan emisi karbon yang dihasilkan.
Salah satu masalah utama mesin ngelitik adalah kualitas BBM yang digunakan tak sesuai kebutuhan mesin atau sesuai rekomendasi pabrikan.
Baca juga: Mobil Pelat Merah Dilarang Isi BBM Subsidi
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, sebagian besar pabrikan memproduksi mobil dengan efisiensi tinggi serta bertenaga, sehingga membutuhkan BBM yang sesuai.
“Mobil yang seharusnya mengkonsumsi bensin dengan oktan 92 atau di atasnya tapi pengguna memilih yang lebih rendah, karena dianggap masih bisa digunakan, padahal tenaga yang dihasilkan akan berbeda,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (25/10/2024).
Hardi mengatakan, spesifikasi mesin mobil modern didesain sedemikian rupa agar tenaga optimal dan efisien. Sehingga, membutuhkan BBM yang berkualitas dan sesuai.
Baca juga: Hitung Konsumsi BBM Stylo 160 dan Grand Filano, Lebih Irit Mana?
“Jenis BBM harus disesuaikan dengan besarnya nilai kompresi di dalam silinder, sehingga tenaga yang dihasilkan optimal, ujung-ujungnya mampu menghasilkan efisiensi, jika tidak maka tenaganya kurang nendang,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan, sebaiknya konsumen mengganti jenis BBM dengan yang berkualitas agar mobil lebih mampu melibas tanjakan.
“BBM dulu diganti dengan yang berkualitas, sesuai rekomendasi, terlepas dari itu perawatan juga diperlukan seperti pembersihan saluran udara, busi dan sejenisnya,” ucap Hardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.