Lalu buat semua perlampuan di Grand Filano sudah memakai LED. Lampu utama LED, DRL di dasi juga LED, begitu juga lampu sein dan rem, bahkan sampai lampu bagasi.
Buat dimensinya, Grand Filano punya panjang 1.820mm, lebar 685mm, dan tinggi 1.155mm. Jarak terendah ke tanah 125mm, tinggi joknya 790mm, dan beratnya mencapai 100 Kg.
Kalau dibandingkan dimensinya, Grand Filano mirip dengan Honda Scoopy dan Vespa LX125. Kalau dideret dengan Honda Stylo, Stylo lebih panjang dan lebar, tapi sumbu rodanya sama 1.280mm.
Bicara tangki BBM, Grand Filano posisinya ada di dek berkapasitas 4,4 liter, dengan tutup tangki di dek depan. Maka, bagasi di bawah jok jadi sangat lega, 27 liter. Buat kaki-kaki, suspensi depan Grand Filano model teleskopik dan belakang monoshock.
Buat ban memakai ukuran 12 inci yang dibalut ban dengan spesifikasi 110/70 R12. Sistem pengereman di depan menggunakan cakram dan belakang tromol. Kemudian ada pengunci tuas rem belakang yang memudahkan saat berhenti di tanjakan.
Buat instrument cluster sudah pakai model full digital dan ada dua layar. Layar yang atas buat menunjukkan speedometer dan notifikasi dari Y-Connect, sedangkan di bawah jadi MID dengan informasi lengkap dari jarak, konsumsi BBM, sisa bensin, dan sebagainya.
Grand Filano dilengkapi dengan smart key, jadi tidak perlu colok kunci saat mau berkendara, pakai remot saja. Pada kenop kunci juga tersedia tombol buat membuka tutup tangki yang ada di depan dan bagasi.
Buat posisi berkendara, penguji punya tinggi badan 178cm dan rasanya relatif rileks. Kaki menapak sempurna ke tanah, ketika naik ke dek juga tidak mentok dengan bodi, masih lega. Buat posisi tangan sebenarnya menekuk tapi tidak yang terlalu santai.
Jadi buat dipakai di perkotaan rasanya masih nyaman untuk manuver. Soal mesin, saat dipakai di perkotaan memang halus. Grand Filano dengan fitur Electric Power Assist Start yang bantu akselerasi awal sebenarnya tidak terlalu terasa.
Tapi kenyataannya saat digunakan, fitur tersebut tidak berpengaruh langsung ke akselerasi secara signifikan.
Mesin yang halus dari Grand Filano sangat mumpuni buat dipakai di kecepatan 40 Kpj sampai 60 Kpj. Cuma ketika ingin mencapai kecepatan di atas 70 Kpj, mesin seperti kesulitan dan tidak cepat akselerasinya.
Jadi buat jalan antar kota, lebih pas buat jaga kecepatan di 60 Kpj, kalau dipaksa mengebut, akselerasinya kurang dan bisa bikin konsumsi BBM lebih boros. Memang paling pas dipakai di perkotaan saja.
Kemudian untuk bantingan suspensi, Grand Filano menawarkan rasa yang relatif empuk, baik sendiri atau berboncengan. Bantingan bagian depan tidak keras, begitu juga shockbreaker tunggal di belakang yang tidak memantul parah.
Kenyamanan Grand Filano juga ditopang dengan bangkunya yang punya busa tebal dan lebar. Jadi buat penguji yang bobotnya sekitar 80 Kg, tidak terlalu sakit di bagian bokong.
Buat pengereman pun masih mumpuni buat dipakai harian. Rem depan yang cakram lebih pakem, sedangkan yang belakang dengan tromol rasanya empuk, pas buat dipakai manuver di perkotaan.