JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha Grand Filano punya desain bodi ala skuter Eropa. Bentuknya klasik retro dengan tarikan bodi yang mulus tapi dengan fitur lampu yang sudah LED, jadi modern.
Pada tulisan kali ini, Kompas.com akan menulis hasil review setelah meminjam Grand Filano selama beberapa hari. Konten yang dibahas dari desain, spesifikasi, fitur, rasa berkendara, konsumsi BBM, sampai biaya kepemilikan.
Punya banderol Rp 23 jutaan, Grand Filano bisa jadi pilihan menarik skutik untuk dipakai harian. Walau begitu, tetap ada poin plus dan minus dari skutik Classy Yamaha ini.
Baca juga: Biaya Kepemilikan Yamaha Grand Filano Cuma Rp 8.000-an per Hari
Pada lampu depan Grand Filano, modelnya segi lima yang menyerupai berlian dengan bagian dalamnya terbagi dua, buat lampu utama dan jauh. Lalu di bawahnya ada variasi yang biasa disebut dengan dasi dan menyala ketika kontak on.
Pada spion juga memakai model baru, kini ada ornamen krom yang bikin motor kelihatan lebih mewah. begitu pun buat hand grip yang desainnya klasik.
Buat lampu sein ada di sisi kanan dan kiri, bentuknya vertikal dan tipis, bikin tampilan minimalis. Serta ada pemanis di atas lampu sein dengan tulisan Grand Filano berwarna hitam, senada dengan aksen dasi dan cover lampu utama.
Pada bodi samping, desainnya senada dari tarikan bodi depan ke belakang. Simpel saja tampilannya, cuma ada stiker F yang menandakan nama Filano dan logo timbul bertuliskan Grand Filano di belakang, dekat dengan lampu sein.
Kalau melihat dari bagian belakang, terdiri dari tiga lampu yang berbeda-beda. Lampu rem ada di tengah dengan desain seperti berlian dan lampu sein di kanan dan kiri yang tipis. Lalu ada aksen juga berwarna hitam di lampu remnya.
Pada sisi kanan, knalpotnya juga ditutup dengan cover hitam dan krom, memberi kesan klasik. Pada bagian foot step buat penumpang pun solid bentuknya, terbuat dari aluminium dengan karet di atasnya.
Baca juga: Menimbang Kelebihan S680 Guard dan Garuda Limousine
Buat pelek, memakai ukuran 12 inci di depan dan belakang dengan model Alloy berwarna hitam. Ukuran bannya sama, 110/70 baik di depan maupun belakang.
Bagian jok, desainnya polos saja dengan jahitan putih. Beda dengan varian yang paling tinggi di mana bangkunya pakai dua warna atau dual tone.
Beralih ke setang, bagian klaster instrumen bentuknya juga seperti berlian. Terdapat dua layar, satu untuk speedometer dan satu lagi jadi MID dengan berbagai informasi.
Pada sisi kanan dan kiri setang juga simpel, layaknya motor kebanyakan. Cuma buat Grand Filano, ada tombol untuk lampu hazard di sisi kanan.
Secara spesifikasi, Grand Filano menggunakan mesin 125cc Blue Core Hybrid yang menghasilkan tenaga 8,18 TK di 6.500 RPM dan torsi 10,4 Nm. Sistem hybrid yang disematkan jangan disamakan dengan full hybrid yang ada di mobil, karena berbeda jauh.
Sistem hybrid di Grand Filano terdiri dari fitur Electric Power Assist Start yang membuat akselerasi awal lebih bertenaga dan halus. Serta ada juga sistem Stop & Start, jadi bisa mematikan mesin saat motor berhenti selama beberapa detik dan menyalakan otomatis saat gas diputar.
Lalu buat semua perlampuan di Grand Filano sudah memakai LED. Lampu utama LED, DRL di dasi juga LED, begitu juga lampu sein dan rem, bahkan sampai lampu bagasi.
Buat dimensinya, Grand Filano punya panjang 1.820mm, lebar 685mm, dan tinggi 1.155mm. Jarak terendah ke tanah 125mm, tinggi joknya 790mm, dan beratnya mencapai 100 Kg.
Kalau dibandingkan dimensinya, Grand Filano mirip dengan Honda Scoopy dan Vespa LX125. Kalau dideret dengan Honda Stylo, Stylo lebih panjang dan lebar, tapi sumbu rodanya sama 1.280mm.
Bicara tangki BBM, Grand Filano posisinya ada di dek berkapasitas 4,4 liter, dengan tutup tangki di dek depan. Maka, bagasi di bawah jok jadi sangat lega, 27 liter. Buat kaki-kaki, suspensi depan Grand Filano model teleskopik dan belakang monoshock.
Buat ban memakai ukuran 12 inci yang dibalut ban dengan spesifikasi 110/70 R12. Sistem pengereman di depan menggunakan cakram dan belakang tromol. Kemudian ada pengunci tuas rem belakang yang memudahkan saat berhenti di tanjakan.
Buat instrument cluster sudah pakai model full digital dan ada dua layar. Layar yang atas buat menunjukkan speedometer dan notifikasi dari Y-Connect, sedangkan di bawah jadi MID dengan informasi lengkap dari jarak, konsumsi BBM, sisa bensin, dan sebagainya.
Grand Filano dilengkapi dengan smart key, jadi tidak perlu colok kunci saat mau berkendara, pakai remot saja. Pada kenop kunci juga tersedia tombol buat membuka tutup tangki yang ada di depan dan bagasi.
Buat posisi berkendara, penguji punya tinggi badan 178cm dan rasanya relatif rileks. Kaki menapak sempurna ke tanah, ketika naik ke dek juga tidak mentok dengan bodi, masih lega. Buat posisi tangan sebenarnya menekuk tapi tidak yang terlalu santai.
Jadi buat dipakai di perkotaan rasanya masih nyaman untuk manuver. Soal mesin, saat dipakai di perkotaan memang halus. Grand Filano dengan fitur Electric Power Assist Start yang bantu akselerasi awal sebenarnya tidak terlalu terasa.
Tapi kenyataannya saat digunakan, fitur tersebut tidak berpengaruh langsung ke akselerasi secara signifikan.
Mesin yang halus dari Grand Filano sangat mumpuni buat dipakai di kecepatan 40 Kpj sampai 60 Kpj. Cuma ketika ingin mencapai kecepatan di atas 70 Kpj, mesin seperti kesulitan dan tidak cepat akselerasinya.
Jadi buat jalan antar kota, lebih pas buat jaga kecepatan di 60 Kpj, kalau dipaksa mengebut, akselerasinya kurang dan bisa bikin konsumsi BBM lebih boros. Memang paling pas dipakai di perkotaan saja.
Kemudian untuk bantingan suspensi, Grand Filano menawarkan rasa yang relatif empuk, baik sendiri atau berboncengan. Bantingan bagian depan tidak keras, begitu juga shockbreaker tunggal di belakang yang tidak memantul parah.
Kenyamanan Grand Filano juga ditopang dengan bangkunya yang punya busa tebal dan lebar. Jadi buat penguji yang bobotnya sekitar 80 Kg, tidak terlalu sakit di bagian bokong.
Buat pengereman pun masih mumpuni buat dipakai harian. Rem depan yang cakram lebih pakem, sedangkan yang belakang dengan tromol rasanya empuk, pas buat dipakai manuver di perkotaan.
Penghitungan konsumsi BBM Grand Filano dilakukan untuk pemakaian sehari-hari. Kondisi jalan yang ditempuh melewati macet di perkotaan dan jalan cukup lancar ketika dipakai perjalanan Jakarta-Bogor.
Metode pengujian yang dilakukan adalah full to full. Artinya, tangki Grand Filano yang ada di dek diisi penuh sampai mendekati bibir tangki dan dibawa berkendara, lalu diisi kembali sampai titik yang sama.
Berdasarkan pengujian Kompas.com, Grand Filano dibawa sejauh 101 km, dan saat diisi lagi sampai penuh, totalnya 2,4 liter. Maka konsumsi BBM Grand Filano tembus 41,8 km per liter.
Sebenarnya di MID Grand Filano juga ada catatan konsumsi BBM rata-rata. Cuma hasilnya lebih hemat, sekitar 53 km per liter, agak jomplang hasilnya saat dibandingkan dengan metode full to full.
Buat hasilnya memang relatif hemat untuk motor 125cc dengan berat isi mencapai 100 kg. Cuma bisa lebih irit lagi kalau misalnya kecepatan saat jalan ke luar kota dijaga di sekitar 50 Kpj sampai 60 Kpj, tembus 45 km per liter.
Performa dari Grand Filano memang bukan buat yang kebut-kebutan. Akselerasi di kecepatan tinggi seperti di atas 60 Kpj agak lambat, membutuhkan bukaan gas yang besar, makanya kurang efisien buat antarkota.
Berdasarkan data servis yang Kompas.com terima, buat Grand Filano dapat gratis jasa di bulan pertama, keempat, ketujuh, dan kesepuluh dengan interval tiga bulan.
Kemudian buat oli, cuma gratis di bulan pertama, sisanya bayar dengan harga Rp 50.000, jadi total setahun Rp 150.000 atau tiga kali ganti.
Buat servis dalam setahun, ada pergantian busi di bulan ketujuh dengan harga Rp 24.500. Kemudian saat servis pertama juga disarankan ganti oli transmisi atau gear dengan harga Rp 19.000.
Maka total biaya servis Grand Filano buat tahun pertama adalah Rp 193.500.
Kemudian buat ongkos BBM, penguji menghitung jumlah bensin yang digunakan dengan analogi satu tahun atau sekitar 10.000 Km. Berdasarkan pengujian konsumsi BBM yang kompas.com lakukan, Grand Filano mendapatkan hasil 41,8 Km per liter.
Makanya buat 10.000 Km, membutuhkan BBM sebanyak 240 liter. Kalau dikali dengan harga BBM RON 92 atau Pertamax yang Rp 12.100 per liter, total biaya bensin selama satu tahun adalah Rp 2.904.000.
Maka biaya kepemilikan dari Grand Filano di tahun pertama adalah Rp 3.097.500. Kalau dibagi, maka per bulannya cuma Rp 250.000-an, atau per hari Rp 8.000-an.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.