JAKARTA, KOMPAS.com - Kaca mobil bisa mengalami keretakan akibat berbagai hal, mulai terkena kerikil di jalan, tertabrak atau ditabrak, kejatuhan buah dari pohon, sampai pecah karena wiper jatuh.
Namun jangan khawatir, jika kaca mobil retak terkena hantaman benda atau batu kerikil di jalan. Sebab, pemilik kendaraan tidak harus merogoh kocek dalam untuk membeli kaca baru yang harganya relatif mahal.
Anda bisa membawanya ke bengkel yang menyediakan jasa poles dan suntik kaca mobil retak atau baret. Sesuai namanya, di sini ada metode yang ditawarkan untuk memperbaiki masalah kaca retak atau baret pada mobil, yakni dengan suntik.
Baca juga: Mercedes-Benz Belum Mau Jualan Hybrid Tanpa Kebiijakan Pemerintah
Perbaikan kaca retak dengan teknik suntik ini tak bisa membuat tampilan kaca kembali 100 persen seperti sebelum mengalami keretakan. Namun, suntik kaca mobil ini bersifat membantu agar retak pada kaca mobil tidak semakin parah.
Tomi Gunawan, pemilik Tomi Airbrush yang berada di Jakarta Barat mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemilik kendaraan usai melakukan suntik kaca mobil.
“Suntik kaca itu ibarat kayak tulang kita. Tulang yang sudah patah, apakah bisa patah lagi? Tentu bisa. Itu tergantung dari kita menjaganya saja. Kalau sudah disuntik biasanya sudah aman, karena sudah terikat atau terkunci,” kata Tomi, kepada Kompas.com, Sabtu (11/10/2024).
Baca juga: Persiapan Penting Sebelum Berkendara dengan Skutik ke Pegunungan
“Tapi kalau untuk menjaganya, saat mobil terparkir dan kondisi sedang panas sebaiknya buka kaca 1 cm. Ini dilakukan agar hawa panas bisa keluar, jadi tekanan panas dari kabin tidak terlalu kencang,” lanjutnya.
Untuk itu, Tomi mengimbau, pemilik kendaraan sebaiknya menghindari area parkir yang terkena panas matahari langsung.
“Lebih bagus posisi mobilnya jangan dijemur, jangan sampai terlalu panas sekali,” kata Tomi.