Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Ungkap UMKM Otomotif Belum Transisi ke Elektrifikasi

Kompas.com - 11/10/2024, 10:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengungkapkan saat ini para pemasok komponen otomotif yang berasal dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) belum melakukan transisi ke era elektrifikasi.

Dijelaskan Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam, kondisi tersebut dikarenakan volume pasar kendaraan listrik di dalam negeri belum cukup besar untuk dijadikan basis produksi meski pertumbuhannya agresif.

"Belum (transisi ke EV). Sebenarnya yang terpenting induknya dahulu," kata dia di kawasan BSD, Tangerang, Rabu (9/10/2024).

Baca juga: Plus Minus Isuzu Panther Tahun Lama dan Model Baru

Penghitungan konsumsi BBM total 8 mobil hybrid dan PHEV dilakukan di Pulau Bali, hasilnya cukup mengejutkan.CUTENK Penghitungan konsumsi BBM total 8 mobil hybrid dan PHEV dilakukan di Pulau Bali, hasilnya cukup mengejutkan.

"Kita berterima kasih karena pemerintah sudah memberikan support. Tapi pertumbuhan kita saat ini memang butuh effort untuk bisa ke volume di mana kita dapat melakukan pendalaman komponen lebih jauh lagi," lanjut Bob.

Menurut dia, untuk perusahaan bisa melakukan pendalaman komponen pada suatu teknologi baru seperti kendaraan listrik (electric vehicle/EV), setidaknya bisa mencapai penjualan 100.000 unit.

Berdasarkan data Gaikindo, selama enam bulan pertama tahun ini, jumlah mobil hybrid baru yang didistribusikan mencapai 25.791 unit. Angka ini naik 49 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Jadi walaupun pertumbuhan pasar hybrid kita baik, namun belum cukup untuk sampai ke kondisi bisa melokalisasinya, membentuk ekosistem," ucap Bob.

Baca juga: Menanti Kehadiran Veloz Hybrid di Indonesia Tahun Depan

Test drive Toyota Prius PHEVKOMPAS.com/Adityo Test drive Toyota Prius PHEV

"Nah sekarang itu bagaimana komponen-komponen EV bisa diproduksi lokal di Indonesia. Untuk mencapai kondisi itu, kalau kita analisa ya, harus mencapai 100.000 unit per-tahun paling tidak (sekitar 10 persen total pasar)," lanjutnya.

Pentingnya melakukan lokalisasi komponen kendaraan listrik seiring dengan percepatan menuju netralitas karbon. Bob mencontohkan Thailand yang sudah mengembangkan kendaraan hybrid selama 10 tahun belakangan.

"Bahkan sudah terbentuk secondary market-nya. Sehingga untuk masuk ke segmen BEV, lebih mudah," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau