Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Pembeli Mobil Bekas Online dan Konvensional

Kompas.com - 05/10/2024, 08:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Teknologi mengubah cara hidup manusia. Salah satunya yaitu kecanggihan internet yang saat ini memungkinkan transaksi jual beli mobil bekas (mobkas) online.

Saat ini banyak situs jual-beli mobkas di internet. Salah satu yang paling besar ialah OLXmobbi (Online Exchange) yang berdiri sejak 2010 dan kini sudah tergabung di bawah naungan Grup Astra (ASII).

Baca juga: Update Harga Mobil Hybrid Bekas per Oktober 2024

Rama dari showroom mobil bekas Rama Dagang Mobil (RDM), mengatakan, meski saat ini menjamur situs jual beli mobkas tidak akan menggerus pasar para pedagang mobkas konvensional.

"Kalau situs seperti itu menurut saya tidak berbagi pasar dengan saya. Tidak bersinggungan," kata Rama kepada Kompas.com, Jumat (4/10/2024).

 

Ilustrasi mobil bekas.showroom al fatih Ilustrasi mobil bekas.

Pria yang lama menjadi wiraniaga mobil baru merek Jepang tersebut mengatakan, salah satu ciri khas orang mencari mobil bekas ialah lewat kenalan. Hal itu yang tidak atau belum digaet oleh situs mobkas saat ini.

"Dia itu besar tapi orang itu kalau mau beli mobil seken misalkan dia kenal atau tidak. Kebanyakan sih gitu ya," kata Rama.

Baca juga: Perkiraan Harga dan Spesifikasi Hyundai Santa Fe Terbaru

"Sebab mobil seken itu pemilik harus siap sesuatu yang tidak diduga. Namanya juga bekas beda dengan baru. Kalau orang sampai beli di OLX itu seperti tidak punya kenalan," ujarnya.

Rama menjelaskan, membeli mobkas pada dasarnya sama seperti membeli mobil baru. Bahkan sebetulnya calon konsumen bakal lebih selektif sebab akan menyesuaikan kantung.

 

Hati-hati membeli mobil matik bekas, pastikan transmisinya prima Kompas.com/Erwin Setiawan Hati-hati membeli mobil matik bekas, pastikan transmisinya prima

"Walaupun dari temen ke teman, atau saudara ke saudara saya tidak kenal, minimal nongkrong pasti bertanya punya tidak kenalan showroom, kebanyakan kalau seken gitu," ujar Rama.

Baca juga: Pemilik Kendaraan di Indonesia Masih Minim Pengetahuan APAR

"Dia (calon konsumen mobkas) itu dari referensi, jadi ada yang bisa dipegang. Kalau beli di situs mobkas itu super random, orangnya digital banget," katanya.

Sebab kata Rama, jika orang beli mobil baru online hal itu wajar sebab keadaan mobil baru pasti sama. Tapi jika mobkas perlu ketelitian agar tidak menyesal di kemudian hari.

"Kalau mobil baru online kan sama semua ya, tapi kalau seken nanti kecele sedikit-sedikit kasian," ujar Rama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau