Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

United Mengaku Rebut 20 Persen Pangsa Pasar Motor Listrik

Kompas.com - 30/09/2024, 10:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Terang Dunia Internusa (United) mengungkapkan bahwa penjualan motor listrik mengalami lonjakan semenjak pemerintah mengeluarkan subsidi sebesar Rp 7 juta untuk 1 NIK KTP.

Penjualan United E-Motor pun diakui mayoritas berasal dari motor listrik subsidi, di mana terdapat empat model motor listrik yang berhak mendapat insentif pemerintah. Keempatnya adalah United MX1200, T1800, TX1800, dan TX3000.

“(Konsumen) pasti subsidi, kalau enggak ada subsisi pasti langsung (turun penjualan). Ya 100 persen hampir (subsidi motor listrik),” ujar Direktur PT Terang Dunia Internusa (United) Andrew Mulyadi di Tangerang Selatan, Jumat (27/9/2024).

Baca juga: Mobil Listrik MG Tabrak Booth di GIIAS Bandung 2024, Diduga Pengunjung Tak Sengaja Injak Pedal Gas

Motor listrik United E-Motor United E-Motor Motor listrik United E-Motor

Menurut Andrew, selisih harga sampai Rp 7 juta membuat mayoritas konsumen pilih skema pembelian lewat subsidi, yang menggunakan situs Sisapira.

Untuk diketahui, Sisapira telah mencatat penyaluran motor listrik subsidi yang diterima masyarakat sebanyak 60.837 unit pada 2024.

“Kalau di market saja, yang benar-benar industri dalam negeri kan United, Polytron. Ada (20 persen market share), kemaren saya lihat dua puluh berapa ya? Yang paling gede Polytron.

Baca juga: Alasan Wajib Tarik Rem Tangan Saat Mobil Berhenti di Kemacetan

Artinya, dari jumlah total 60.837 unit motor listrik yang terjual, secara hitung-hitungan jumlah motor listrik United berada di kisaran 12.000 unit.

Dengan ketatnya persaingan motor listrik yang mencapai 50-an merek dari dalam dan luar negeri, United pun optimistis bisa merebut pasar Indonesia.

“Kami masih percaya diri, brand kami sudah terkenal. Boleh dibilang orang sudah paham lah United. orang sudah tahu pabriknya di Indonesia, buatan Indonesia,” ucap Andrew.

“Kami perusahaan sudah 30 tahun, dari 1991 sampai sekarang. Enggak mungkin kami tutup, cabut gitu saja kalau enggak laku. Kami akan berkelanjutan terus,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau