Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan BAIC Belum Jual Mobil Listrik di Indonesia

Kompas.com - 24/09/2024, 13:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya gempuran dari produsen asal China yang bermain di segmen kendaraan listrik, tidak membuat BAIC berniat untuk memboyong kendaraan di segmen tersebut dalam waktu dekat.

Seperti diketahui, BAIC resmi memasuki pasar Indonesia dan memulai debutnya pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Juli 2024 lalu.

Sebagai senjata awal, BAIC memilih mobil berbahan bakar konvensional. Produsen otomotif asal China ini hadir dengan merilis dua model SUV, yaitu mobil off road berkarakter tangguh BAIC BJ40 Plus dan BAIC X-55 II, mobil SUV perkotaan yang menjadi lawan Wuling Almaz dan Chery Omoda 5.

Baca juga: AS Kerek Tarif Impor Mobil Listrik asal China Akhir Pekan Ini

Dhani Yahya, Chief Operating Officer BAIC Indonesia mengungkapkan alasan pihaknya belum membawa mobil listrik ke Indonesia.

“Kalau kita lihat Internal Combustion Engine (ICE) di pasar otomotif Indonesia masih besar (penjualannya). Justru kalau kita masuk (listrik) agak berjuang karena di global pun hype mobil listrik masih ditunggu,” ucap Dhani, kepada Kompas.com, di Jakarta Pusat, Senin (23/9/2024).

BAIC BJ 40 PLUS dijual secara resmi oleh Prestige MotorcarsIST BAIC BJ 40 PLUS dijual secara resmi oleh Prestige Motorcars

Dhani menjelaskan, di pasar global BAIC memang sudah memiliki mobil listrik, namun masih menggunakan setir kiri. Sementara untuk setir kanan, masih dalam tahap pengembangan.

Pihaknya juga memastikan bakal membawa kendaraan elektrifikasi pada tahun 2025, di mulai dengan model hybrid BJ30. Kemudian dilanjutkan dengan kendaraan listrik murni yang bermain di segmen sedan dan SUV pada 2026.

Baca juga: Perawatan Karburator Motor supaya Jarang Mogok

“Jadi bukannya tidak mengikuti tren tapi memang tidak ada (setir kanan). Kalaupun ada dari Beijing-nya mobil listrik pasti kita tawarkan. Tetapi adanya setir kiri, setir kanan masih di dikembangkan dan akan keluar 2026,” kata Dhani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau