Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Potensi Pecah Ban untuk Bus dan Truk di Jalan Tol

Kompas.com - 21/09/2024, 13:02 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain rem blong, pecah ban masih jadi pemicu besar terjadinya kecelakaan bagi kendaraan niaga, baik bus atau atau truk ketika sedang melintasi jalan tol.

Menurut Ahmad Juweni, National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) PT. Hankook Tire Sales Indonesia, pecah ban bukan hanya karena masalah teknis, tapi juga isu keselamatan yang berdampak luas.

"Ketika ban meledak di tengah perjalanan, risiko kecelakaan pada kendaraan lain juga meningkat signifikan. Kelebihan muatan serta kondisi ban yang sudah tidak prima kerap menjadi penyebabnya," kata Ahmad dalam keterangan resminya, Jumat (20/9/2024).

Baca juga: Daihatsu Rocky Kena Recall di Jepang, Bagaimana di Indonesia?

Untuk mengantisipasi hal ini, Ahmad memberikan beberapa langkah mengantisipasi masalah pecah ban yang kerap menyerang bus dan truk di jalan tol.

Calon anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, mengusulkan adanya tarif tol murah khusus angkutan pangan untuk memangkas biaya distribusi sehingga harga di pasaran bisa turun.Muhamad Syahrial/Kompas.com Calon anggota DPR RI, Dedi Mulyadi, mengusulkan adanya tarif tol murah khusus angkutan pangan untuk memangkas biaya distribusi sehingga harga di pasaran bisa turun.

Pertama soal pentingnya memperhatikan beban muatan. Masalah kelebihan kapasitas sering menjadi pemicu utama pecah ban di jalan tol, karena setiap ban sendiri memiliki spesifikasi beban maksimal yang berbeda.

"Untuk mengetahui kapasitas angkut ban, dapat memeriksa indeks beban yang tertera pada bagian dinding samping. Misalnya, Hankook 1100R20 AH30 memiliki indeks beban 150/147, artinya ban ini mampu menopang beban 3.350 kg per ban untuk roda depan (steer), dan 3.075 kg per ban jika dipasangkan pada ban ganda, dengan tekanan angin 120 psi," ucapnya.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Tol Solo-Klaten Resmi Beroperasi

Berikutnya, tekanan udara ban yang tak sesuai dengan muatan, akan menurunkan performa dan menyebabkan kerusakan.

Ban HankookHankook Ban Hankook

Kurangnya udara membuat ban mengalami defleksi berlebih, yang merupakan kondisi di mana dinding samping menekuk atau melengkung secara berlebihan saat berkendara. Hal ini menghasilkan panas yang berlebih dan melemahkan lapisan ban, sehingga meningkatkan risiko pecah.

Selain itu, perbedaan tekanan angin pada ban ganda juga berbahaya. Bila tekanan lebih rendah akan mengalami gesekan berlebih dan cepat aus, sementara bila tekanan lebih tinggi dapat pecah akibat beban yang tidak merata. Lantaran itu, disarankan rutin memeriksa tekanan ban sebelum perjalanan.

Baca juga: Bus Listrik Volvo Meluncur Semester I 2025

Perawatan rutin juga perlu dilakukan, caranya dengan memeriksa kondisi telapak ban secara rutin, bersihkan batu atau krikil yang melekat pada alur, juga menjaga kondisi kaki-kaki.

Ilustrasi pecah ban mobil.kompas.com Ilustrasi pecah ban mobil.

"Bila diabaikan dapat menyebabkan ketidakstabilan pada kemudi dan keausan ban yang tidak merata, yang akhirnya memperpendek umur pakainya," kata Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau