SEMARANG, KOMPAS.com - Truk pengangkut sayuran mengalami kecelakaan hingga terguling di Tol Semarang-Batang, tepatnya di atas terowongan Desa Penyangkringan, Weleri, Kendal, Jawa Tengah, Senin (12/8/2024).
Berdasarkan unggahan akun @beritasmearanghaariini, kecelakaan terjadi akibat ban meledak dan membuat truk terguling. Akibat insiden tersebut, sopir dan kernet truk mengalami luka robek di bagian kepala dan lupa di kaki serta tangan.
Kejadian ban pecah merupakan kejadian yang berisiko tinggi. Biasanya ban yang meledak ini adalah bagian depan sehingga membuat truk terguling.
Baca juga: Strategi United E-Motor Kenalkan Motor Listrik ke Masyarakat
View this post on Instagram
Tire & Rim Consultant dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko, mengatakan, truk yang mengalami ban pecah di bagian depan, berpotensi alami terguling.
“Pada umumnya, jika yang pecah adalah ban depan, bisa mengakibatkan truk hilang kendali bahkan terguling,” ucap Bambang kepada Kompas.com belum lama ini.
Dia menjelaskan, hal ini bisa terjadi karena ban yang meledak ada pada posisi setir (steering axle). Pada posisi ini, ban yang digunakan hanya single tire, jadi jika meledak, tidak ada ban lagi yang bisa dijadikan tumpuan truk.
“Berbeda dengan bagian belakang yang umumnya adalah twin tire (ban ganda). Jadi kalau salah satunya meletus, ban lain masih bisa menyangga beban muatannya,” kata Bambang.
Baca juga: Aturan Baru di Malaysia, Motor di Atas 150 cc Wajib ABS
Selain itu, Bamabang juga mengatakan, penyebab ban meledak bisa dikarenakan perawatan kurang baik, salah satunya soal tekanan udara. Apabila kurang bisa menyebabkan ban meledak karena mengangkut beban yang besar.
“Ban walaupun tidak bermuatan berlebih (overload) tetap saja bisa kurang tekanan angin yang menyebabkan panas ketika beroperasi,” ucapnya.
Untuk mencegah kecelakaan serupa, penting bagi pengemudi dan perusahaan truk untuk rutin memeriksa kondisi ban, memastikan tekanan udara sesuai standar, dan melakukan perawatan yang tepat agar bisa mengurangi risiko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.