Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

300 Unit Bus Listrik Ditargetkan Beroperasi Akhir 2024

Kompas.com - 19/09/2024, 06:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana menambah ratusan unit bus listrik untuk Transjakarta pada 2024.

Hal disampaikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam FGD: Safe & Sustainable EV Ecosystem Day yang diselenggaran Dewan Transportasi Kota Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Menurutnya, Transjakarta dalam hal ini terus didorong agar mengimplementasikan bus listrik dalam operasionalnya.

Baca juga: 10 Provinsi yang Masih Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor

ILUSTRASI: Bus listrikDok. DAMRI ILUSTRASI: Bus listrik

“Itu pada saat ini sudah kami operasionalkan 100 unit bus listrik, nantinya pada akhir 2024 kami harapkan sudah ada tambahan 200 unit bus listrik, sehingga keseluruhan menjadi total 300 unit bus listrik,” ujar Syafrin di Jakarta (18/9/2024).

“Target kami memang ambisius di mana dalam Pergub 90/2021, tahun 2050 kita akan mencapai Net Zero Emission dan pada 2030 tentu kita harapkan secara moderat ada di angka 30 persen pengurangan karbon dan (target) ambisiusnya adalah 50 persen,” kata dia.

Syafrin juga mengatakan, pengadaan ratusan unit bus listrik bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas pelayanan angkutan umum, dalam rangka mempermudah dan memberi kenyamanan terhadap mobilitas masyarakat.

Baca juga: Suzuki Siapkan Tiga Mobil Listrik, Ada MPV

“Sejalan dengan itu, untuk Jakarta kita harapkan seluruh layanan Transjakarta pada tahun 2030 akan dioperasionalkan total 10.047 armada dengan berbahan bakar ramah lingkungan atau berbasis baterai,” ucap Syafrin.

Sebelumnya, Direktur Operasi PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Daud Joseph menyatakan, tidak ada keluhan yang signifikan selama pemakaian bus listrik.

"Contohnya, dulu waktu kami mau mengoperasikan 100 bus listrik pertama orang selau hadir dengan ketakutan kalau bus listrik itu kebakaran. Ternyata tidak pernah terjadi," kata Daud.

Baca juga: Polisi Sebut Lonjakan Sepeda Motor Jadi Sebab Macet Parah di Puncak

Ilustrasi bus listrik DAMRIDok. DAMRI Ilustrasi bus listrik DAMRI

"Kemudian ada yang beranggapan baterai kendaraan listrik di negara tropis akan lebih boros, ternyata tidak juga. Begitu pun kekhawatiran soal kesetrum ketika hujan," ujarnya.

Ia menambahkan, kekhawatiran masyarakat mengenai kendala-kendala dalam memakai kendaraan listrik sebagai alat transportasi saat ini sudah luntur.

"Jadi di fase dua ini bukan hanya kita berhasil mengganti bus berpolusi jadi bus bebas polusi, tapi juga membuat bus-bus listrik lebih murah operasionalnya dibanding bus solar meskipun ketika menggunakan solar subsidi," ucap Daud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau