JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pengendara yang belum menyadari risiko dari kebiasaan menekan rem secara keras dan terus-menerus saat berkendara. Kondisi ini kerap terjadi, terutama ketika pengemudi melintasi turunan panjang atau menghadapi situasi lalu lintas padat.
Kebiasaan tersebut tidak hanya berdampak pada kinerja sistem rem, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan.
Tekanan yang berlebihan pada rem, terutama tanpa memberikan jeda yang cukup, dapat menyebabkan overheating.
Baca juga: Duta Apparel Ini Traktir Helm buat Pengunjung IMHAX 2024
Ketika suhu komponen rem meningkat, kinerjanya akan menurun drastis, dan dalam beberapa kasus, dapat menyebabkan kegagalan rem total.
Padahal, kegagalan sistem pengereman bisa berakibat fatal, terutama pada kecepatan tinggi atau di jalanan menurun.
Victor Assani, Ketua Bidang Road Safety and Motorsport Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), menekankan pentingnya memperbaiki teknik pengereman untuk menghindari masalah ini.
"Menekan rem secara terus-menerus, apalagi dengan tekanan kuat, berisiko merusak komponen seperti cakram dan kampas rem. Hal ini bisa memperpendek usia komponen dan menurunkan efektivitas pengereman," jelas Victor.
Untuk menghindari risiko tersebut, Victor menyarankan agar pengendara mengombinasikan penggunaan rem depan dan belakang secara seimbang.
“Pengendara sering kali hanya mengandalkan rem depan atau belakang saja, padahal keduanya perlu digunakan bersamaan untuk menjaga stabilitas dan memperpanjang usia rem,” tambahnya.
Selain itu, Victor juga merekomendasikan pengendara untuk berhenti sejenak setelah melewati turunan panjang.
"Beristirahat selama 3 hingga 5 menit memberi waktu bagi sistem rem untuk mendingin, sehingga mencegah overheating dan kegagalan rem," ujarnya.
Baca juga: Komunitas Toyota Vios Gelar Perayaan Dua Dekade
Dengan menerapkan teknik pengereman yang tepat, tidak hanya kinerja sistem rem yang lebih terjaga, tetapi juga keselamatan pengendara di jalan dapat ditingkatkan.
"Selalu periksa kondisi rem secara berkala dan pastikan pengendalian kendaraan dilakukan dengan bijak, terutama di jalan yang menantang," tutup Victor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.