Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pelek Baja Semakin Ditinggalkan

Kompas.com - 16/09/2024, 14:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

1

JAKARTA, KOMPAS.comPelek baja yang dahulu menjadi pilihan utama pada mobil, kini semakin jarang digunakan, terutama pada mobil penumpang.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan estetika, pelek baja mulai digantikan oleh material yang lebih ringan dan modern seperti pelek alloy.

Selain karena faktor berat yang mempengaruhi performa kendaraan, tampilan juga menjadi salah satu alasan utama pelek baja kurang diminati lagi.

Baca juga: 405.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang Maulid Nabi

Pengemudi dan pemilik mobil kini cenderung memilih pelek berbahan alloy karena tidak hanya lebih ringan, tetapi juga menawarkan desain yang lebih variatif dan menarik.

Pelek baja, meskipun dianggap kokoh dan lebih murah, dianggap kurang menarik dari segi estetika serta memberikan pengaruh negatif pada efisiensi bahan bakar karena bobotnya yang lebih berat.

Menurut Diwan, pemilik bengkel Eurovolution, salah satu alasan utama pelek baja semakin ditinggalkan adalah pergeseran kebutuhan dan preferensi pengendara terhadap performa dan tampilan kendaraan.

Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur

"Pelek alloy memberikan keseimbangan yang lebih baik antara kekuatan dan ringan. Pengendara juga merasakan peningkatan efisiensi bahan bakar karena bobot kendaraan yang lebih ringan," kata Diwan kepada Kompas.com, Senin (16/9/2024).

Diwan menambahkan bahwa meskipun pelek baja masih digunakan pada kendaraan berat seperti truk dan bus karena daya tahannya, untuk mobil penumpang, terutama yang berfokus pada performa dan gaya, pelek alloy menjadi pilihan yang lebih logis.

"Selain ringan, pelek alloy juga lebih mudah dimodifikasi dan memiliki daya tarik visual yang lebih baik, sehingga lebih banyak diminati oleh konsumen," jelasnya.

Baca juga: Ganjil Genap Jakarta Tidak Berlaku Hari Ini

Penggantian dari pelek baja ke alloy juga didorong oleh perkembangan teknologi manufaktur yang memungkinkan produksi pelek alloy dengan harga lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.

Hal ini menjadikan pelek alloy sebagai opsi populer di kalangan pemilik mobil yang ingin meng-upgrade kendaraan mereka tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

1
Komentar
tampilan pelek sih sama saja, tidak masalah. faktor sesungguhnya adalah berat pelek baja yang begitu menambah beban kendaraan.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau