JAKARTA, KOMPAS.com – Coolant atau cairan pendingin memiliki peran penting dalam menjaga suhu mesin mobil tetap stabil.
Namun, seiring waktu pemakaian, coolant dapat kehilangan kemampuannya sehingga perlu diganti. Lalu, apa saja tanda-tanda coolant sudah tidak layak pakai?
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, salah satu gejala umum ketika coolant sudah tidak efektif adalah suhu mesin yang mulai tidak stabil atau cenderung tinggi.
Baca juga: Truk Listrik Volvo FM Electric, Diklaim Hemat Rp 10.000 per Liter
"Kalau suhu mesin sering tinggi atau tidak stabil, itu bisa jadi tanda bahwa coolant perlu diganti," katanya kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2024).
Lung Lung juga menjelaskan bahwa ketika mesin terlalu panas, kinerja komponen lain seperti AC bisa terpengaruh.
"AC bisa terasa kurang dingin karena mesin bekerja lebih keras akibat suhu yang terlalu panas," tambahnya.
Bila kondisi ini dibiarkan terlalu lama, risiko kerusakan pada komponen mesin bisa meningkat. Suhu mesin yang terus-menerus terlalu panas dapat menyebabkan overheat, yang akhirnya merusak mesin mobil.
Penggantian coolant secara rutin sangat penting untuk menjaga kinerja mesin tetap optimal. Pemeriksaan coolant idealnya dilakukan setiap 20.000 hingga 30.000 kilometer, tergantung pada kondisi penggunaan kendaraan.
Baca juga: Korban Kecelakaan Lalu Lintas Masih Didominasi Usia Muda
"Jangan menunggu sampai ada tanda-tanda kerusakan, lakukan perawatan berkala untuk mencegah masalah lebih besar," tutup Lung Lung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.