Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pengemudi Meninggal Saat Menyetir, Diduga Kena Serangan Jantung

Kompas.com - 11/09/2024, 13:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video pengemudi yang meninggal saat menyetir ramai dibicarakan di media sosial. Video tersebut pertama diunggah akun @mulwanto.eko di Tiktok dan disebarkan ke aplikasi pesan singkat.

Bisa dilihat dari rekaman singkat, kondisi mobil yang sedang menepi di atas Simpang Susun Semanggi, Jakarta. Mulanya mobil berada di tengah lajur, mengarah ke pinggir jalan tapi berhenti di tengah-tengah.

"Tadi di lajur dua, mobil nopol tersebut, memberi sein kiri, tapi dia terhenti. Anggota mendekat, mengecek, yang bersangkutan ternyata keadaannya sudah meninggal dunia dan sudah kita pinggirkan," kata petugas di video tersebut, dikutip Kompas.com, Rabu (11/9/2024).

Baca juga: Bahas Interior dan Kenyamanan BMW 520i M Sport

 

@mulwanto.eko

 

? suara asli - mulwanto.eko

Dugaannya pengemudi mengalami serangan jantung karena kejadiannya yang cukup singkat. Tapi memang harus dibuktikan lewat pemeriksaan pihak medis, agar lebih pasti apa penyebab meninggalnya.

"Melihat dari video, bisa saja serangan jantung lalu meninggal. Kalau enggak diautopsi, enggak akan tahu, tapi kalau secepat itu sepertinya jantung," kata Muhammad Rizal Shidiq, dokter yang bertugas di RSUD Cibinong, kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2024).

Melihat kondisi tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, orang yang memiliki penyakit sebaiknya tidak boleh mengemudi.

Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Beruntun akibat Sopir Truk Serangan Jantung

"Hampir semua pengemudi yang berpenyakit itu harus sadar untuk enggak boleh mengemudi. Karena kondisinya lagi drop, sehingga tidak dapat mengemudi dengan fokus," kata Sony kepada Kompas.com.

Sony bilang, kondisi lalu lintas membutuhkan respons yang cepat. Kalau kondisinya tidak sehat, pasti tidak maksimal kalau harus bereaksi dengan kondisi jalan.

"Yang benar-benar tidak layak mengemudi jika memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, ayan (epilepsi), asam urat, migrain, keropos tulang, dan lain-lain. Penyakit tersebut mengganggu proses mengemudi," kata Sony.

Jadi buat orang yang memiliki kondisi tersebut, disarankan untuk tidak berada di balik kemudi. Kalau sudah tidak sadarkan diri, bisa mencelakai orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau