Namun catatannya tes mobil yang nantinya jadi pesaing BYD Atto 3 ini dilakukan di fasilitas tertutup, belum dicoba di jalan raya untuk selap selip.
Akselerasi
Selain rasa berkendara, salah satu poin pengujian yang dilakukan ialah tes akselerasi, mumpung fasilitas ini punya trek lurus cukup panjang sekitar 800 meter.
Untuk tes akselerasi ini menggunakan mode sport. Redaksi tidak memakai model normal karena memang tujuannya untuk mencari catatan waktu paling kecil.
Saat tes dilakukan mobil berisi tiga orang, dua dari media termasuk Kompas.com dan satu orang pemandu dari Honda. Kemudian karena sifatnya hanya fisrt drive, redaksi tidak mengitung bobot orang dalam kabin.
Baca juga: Catat, Kode Pelat Nomor di 3 Provinsi Papua Resmi Berubah
Teknik pencatatan waktu pakai cara manual menggunakan stopwatch tidak pakai racelogic. Sehingga harap dipahami bisa saja catatan waktunya bisa lebih cepat atau lambat dari aslinya.
Berdasarkan pengetesan dari posisi diam, mobil mampu menempuh jarak 0-100 Kpj hanya dalam 7,76 detik.
Rincian spesifikasi, e:N1 dibekali baterai lithium ion dengan daya 68,8 kWh. Penggerak pakai dinamo motor listrik yang sanggup menghasilkan 150 kW atau setara 201 Tk.
Fitur
e:N1 mempunyai fitur Deceleration Paddle Selector, sesuai namanya fitur ini berguna untuk mengurangi kecepatan mobil. Konsepnya dibuat ala engine brake, di mana dinamo motor listrik punya tahanan laju.
Baca juga: Harga Chery iCar 03 Bakal Keluar Akhir Tahun Ini
Cara menggunakannya menarik karena dibuat seperti paddle shift yang terletak di belakang setir. Tuas sebelah kiri untuk menaikkan level dan sebelah kanan untuk mengurangi level.
Fitur deselelator pada Honda e:N1 punya tiga level yang ditandai dengan bentuk ujung panah alias chevron. Semakin tinggi levelnya maka efek deselerasi atau perlambatan makin besar dan terasa.
Deselelator bukan cuma untuk membantu perlambatan tapi juga secara otomatis mengisi daya kembali atau regeneratif ke baterai agar irit. Sistemnya bukan dari panas pengereman tapi dari motor listrik ke baterai.
Baca juga: Manjakan Pelanggan, Daihatsu Gelar Program Service Merdeka
Ketika mencoba fitur Deceleration Paddle Selector, cara mengetesnya ialah mobil dibuat berlari hingga 100 Kpj kemudian melepas pedal gas.
Saat memakai deselerator mobil terasa lebih cepat melambat. Namun, perlambatannya bisa dikatakan mulus sehingga penumpang belakang tetap nyaman dan tidak merasakan pengurangan kecepatan tiba-tiba.
Selain beberapa alasan tersebut, Kompas.com menilai fitur deselelator pada e:N1 juga jadi bagian penting supaya mobil punya rasa berkendara yang mirip-mirip mobil bensin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.