KLATEN, KOMPAS.com - Terdapat banyak macam cairan pada mobil guna menunjang performa. Seperti oli mesin, oli transmisi, minyak power steering, minyak rem, coolant dan sebagainya.
Normalnya, cairan tersebut tidak menetes pada area kolong mobil atau lantai garasi. Maka dari itu, konsumen perlu waspada dengan jenis cairan yang menetes dan tingkat risikonya.
Mahfud, Pemilik Bengkel GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan ada bermacam jenis cairan yang bisa saja menetes di garasi mobil. Pengguna perlu mengenali jenis cairan dan risikonya bila menetes.
Baca juga: Dampak Buruk jika Oli Mesin Skutik Dibiarkan Habis
Langkah awal yang bisa dilakukan pengguna adalah memperhatikan karakter cairan yang menetes, bisa dari warna dan tingkat kekentalannya.
“Bila warna kecoklatan berarti oli mesin, kemerahan agak bening berarti oli transmisi matik atau power steering, bening berminyak berarti minyak rem, air biru, merah atau hijau berarti coolant radiator, air bening berarti air sisa AC,” ucap Mahfud kepada Kompas.com, Selasa (20/8/2024).
Mahfud mengatakan tetesan tersebut akan berpengaruh pada performa pada masing-masing sistem.
Baca juga: Seberapa Penting Peran Air Coolant pada Radiator Mobil?
“Paling bahaya tetesan minyak rem, karena ini berhubungan dengan keselamatan pengendara, risikonya bisa sampai pada rem blong,” ucap Mahfud.
Sementara tetesan coolant, menurut Mahfud berkaitan dengan performa sistem pendingin baik untuk mesin atau transmisi.
“Jika sampai volume coolant berkurang dalam jumlah besar, atau tetesan tersebut diabaikan maka risikonya bisa menyebabkan overheating pada mesin dan transmisi,” ucap Mahfud.
Baca juga: Minyak Rem Mobil Sering Kurang, Coba Periksa Bagian Ini
Sedangkan tetesan oli mesin, oli transmisi dan power steering, menurut Mahfud akan berisiko pada performa masing-masing.
“Jika masih menetes saja sih mobil masih bisa dipakai, tapi konsumen harus memeriksa volumenya, pastikan segera diperbaiki ke bengkel karena bila diabaikan bisa memicu kerusakan komponen seperti aus pada mesin, selip pada transmisi dan sejenisnya,” ucap Mahfud.
Adapun tetesan air buangan AC, menurut Mahfud adalah normal sebagaimana proses kondensasi pada evaporator.
Baca juga: Kapan Waktu Ideal Mengganti Oli Transmisi Mobil Matik?
“Kalau tetesan air AC malah harus ada mesin dan AC bekerja, karena bila tidak menetes ke luar justru bisa bermasalah seperti membasahi lantai mobil, karpet jadi basah dan sejenisnya,” ucap Mahfud.
Nah, itu tadi beberapa jenis cairan pada mobil yang berpeluang menetes pada lantai garasi. Pahami karakternya untuk menentukan risikonya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.