Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Abaikan Masalah Kesehatan Busi pada Mobil

Kompas.com - 15/08/2024, 08:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki Agustus 2024, harga bahan bakar minyak (BBM) mulai mengalami kenaikan. Kondisi tersebut menjadi sebuah beban bagi sebagian besar pengguna kendaraan, apalagi pemilik mobil.

Karena itu, ada baiknya pemilik mobil melakukan langkah-langkah preventif sebagai upaya menghemat pembelian BBM. Salah satunya dengan mengoptimalkan performa kendaraan.

Seperti diketahui, busi menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada efisiensi bahan bakar sebuah kendaraan, lantaran punya fungsi untuk menghasilkan percikan api.

Garis besarnya, busi berguna menciptakan percikan api yang nantinya memicu ledakan campuran bensin dengan udara di dalam ruang bakar kendaraan, sehingga tercipta gaya dorong.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ban Bisa Kedaluwarsa?

Busi NGKKOMPAS.com/STANLY RAVEL Busi NGK

Artinya, bila busi tak lagi optimal, seperti tidak dirawat atau diabaikan masa pergantiannya, maka akan berdampak pada performa kendaraan.

Selain menghasilkan pembakaran yang tak sempurna, juga akan membuat tarikan mesin terasa berat yang berdampak pada konsumsi BBM yang lebih boros dari biasanya.

"Busi yang lama tidak diganti akan mengalami penurunan performa, busi baru biasanya bisa memercikan bunga api yang besar, tapi busi yang sudah jelek tidak mampu memercikan bunga api yang sama besarnya dengan yang baru," ujar Foreman Nissan Bintaro Ibrohim, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Siap Ganggu Innova Hybrid, Seberapa Irit Serena e-Power [Video]


Menurutnya, busi yang lama tidak diganti akan mengalami penurunan performa. Dalam hal ini terkait fungsinya untuk memercikan bunga api dan bisa berpengaruh pada kinerja mesin dan konsumsi bahan bakar.

Ibrohim menjelaskan, besar kecilnya bunga api akan berpengaruh pada cepat lambatnya campuran bensin dan udara di ruang bakar.

Baca juga: BBM yang Tercampur Air Bisa Bikin Mesin Mobil Bermasalah

Pembakaran yang tidak sempurna, akan menghasilkan daya yang tidak maksimal, sehingga tidak semua bensin mampu dimaksimalkan atau terbakar.

Seiring pemakaian busi mobil bisa kotor dan harus dibersihkanKompas.com/Erwin Setiawan Seiring pemakaian busi mobil bisa kotor dan harus dibersihkan

"Ada bensin yang terbuang sia-sia, itu tentu bisa membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros," kata Ibrohim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau