Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Mobil Listrik Lain Dilarang Ngecas di SPKLU Hyundai

Kompas.com - 11/08/2024, 09:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai Agustus 2024, pemilik mobil listrik Hyundai harus membayar bila melakukan pengisian daya di Hyundai EV Charging Station yang saat ini berjumlah 200 unit di seluruh Indonesia.

Menariknya tak cuma berbayar, fasilitas charging station tersebut kini terbatas hanya untuk mobil Hyundai serta afiliasinya. Mobil listrik China atau merek lain sudah tidak bisa charging di tempat ini.

Baca juga: Cara Kerja Gearbox CVT pada Mobil

Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan, keputusan tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Instalasi Listrik Privat (ILP).

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN dengan tipe ultra fast charging 200 kWedij@nw@ri Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN dengan tipe ultra fast charging 200 kW

"Kalau terkait dengan SPKLU memang waktu pertama kali kami meluncurkan mobil listrik kami tahu kecemasan dari konsumen itu kan salah satunya infrastruktur,” ujar Frans di Jakarta, Jumat (9/8/2024).

“Kebetulan pemerintah dalam hal ini juga mewajibkan bahwa kita membuat yang namanya infrastruktur khusus merek kami sendiri itu yang pertama,” katanya.

Frans mengatakan, selain mengikuti peraturan pihaknya juga ingin memprioritaskan pemilik mobil Hyundai saat mengisi daya. Sebab saat ini populasi mobil listrik Hyundai makin banyak.

Hyundai khawatir kalau pemilik mobil listrik Hyundai mesti antre dengan mobil listrik merek lain padahal station charger tersebut milik Hyundai.

Baca juga: Voltron Resmikan SPKLU di Rest Area Tol Cipularang KM 88A

Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di area gerbang masuk pintu 3 Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/6/2022)KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di area gerbang masuk pintu 3 Taman Wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (4/6/2022)

"Yang kedua Hyundai sudah jualan mobil listrik lebih dari 10.000 unit dan sekarang 11.000 unut. Jadi apa salahnya kalau sekarang kita memberikan prioritas ke konsumen-konsumen Hyundai,” ujar Frans.

"Daripada konsumen Hyundai merasa layanan yang kita berikan ke konsumen dia mesti antre panjang, kemudian non brand Hyundai juga antre di situ. Kami sekarang memberikan prioritas ke konsumen,” katanya.

Frans mengatakan, rasanya wajar bila mobil listrik merek lain sudah tidak boleh ngecas di station charger milik Hyundai.

Baca juga: Jokowi Apresiasi Konversi Motor Listrik Elders Garage

Stasiun pengecasan khusus pemilik mobil listrik HyundaiDok. Hyundai Stasiun pengecasan khusus pemilik mobil listrik Hyundai

Menurut Frans, hal itu justru memacu ekosistem mobil listrik lebih baik. Hal ini akan memacu merek lain membuat stasiun pengisian daya sendiri.

"Rasanya itu hal yang wajar dilakukan sebagai sebuah merek. Jadi kami ingin kepuasan pelanggan itu tercapai,” kata Frans.

“Tiga strategi Hyundai, yang pertama memperkenalkan produk baru, yang kedua ekosistem infrastruktur, yang ketiga kami mau konsumen itu puas terhadap pelayanan yang diberikan baik itu charging dan aftersales kami,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau