KLATEN, KOMPAS.com - Modifikasi intake manifold Nissan Grand Livina viral di media sosial, pasalnya menggunakan bahan yang tidak wajar, yakni paralon atau pipa PVC.
Umumnya pipa PVC digunakan untuk konstruksi bangunan khususnya untuk mengalirkan air atau media tanam hidroponik.
Banyak netizen yang mempertanyakan hasil modifikasi tersebut atau sekadar menertawakannya karena termasuk fenomena di luar nalar.
Baca juga: Grand Livina Patah As Roda Depan Setelah Hantam Lubang di Jalan
View this post on Instagram
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan melihat dari konstruksi intake manifold Grand Livina modifikasi tersebut memiliki prinsip kerja hampir sama.
“Saya tidak tahu hasilnya seperti apa secara pasti, namun bila melihat konstruksi intake manifold Grand Livina memang hanya sebagai penyalur udara saja dari throttle menuju kepala silinder, jadi mungkin saja berfungsi,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Senin (5/8/2024).
Hardi mengatakan modifikasi tersebut kemungkinan sebagai langkah uji coba atau sekadar eksperimen apakah dapat mendongkrak tenaga atau tidak.
Baca juga: Minat Beli Grand Livina Bekas? Wajib Periksa Bagian CVT
“Yang pasti volume udara dingin dalam intake modifikasi tersebut menjadi lebih banyak, ada perubahan tenaga atau tidak perlu pengujian,” ucap Hardi.
Hardi juga mengatakan modifikasi tersebut membuat intake manifold memiliki celah sehingga akan lebih mudah untuk bongkar pasang busi dan koil pengapian.
“Kalau intake manifold Grand Livina bawaan pabrik kan menyatu atau tidak bercelah, sehingga untuk mengganti koil atau busi harus bongkar intake, tak sama dengan kebanyakan mobil lainnya,” ucap Hardi.
Baca juga: Tertarik Nissan Grand Livina L11 Bekas, Pastikan Oli Tidak Berlumpur
Namun, Hardi mengatakan yang harus diperhatikan adalah kekuatan bahan terhadap panas serta saluran udara dalam intake harus rapat.
“Bila ada kebocoran udara, maka udara bebas dari alam akan masuk ke ruang bakar tanpa dibaca oleh mass air flow (MAF) sensor sehingga bisa memicu mesin pincang akibat komposisi udara dan BBM tidak pas,” ucap Hardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.