Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

85 Persen Jalan Tak Sesuai Regulasi

Kompas.com - 29/07/2024, 07:22 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan yang melibatkan bus dan truk menjadi sorotan luas dalam beberapa tahun terakhir. Sopir dianggap sebagai salah satu pihak yang paling bertanggung jawab.

Kemahiran sopir dalam membawa kendaraan berat kerap disorot, sebab mayoritas sopir berkendara dengan dasar pengalaman bukan dari sekolah mengemudi yang terstruktur.

Baca juga: Daihatsu Raih Penghargaan Booth Terfavorit di GIIAS 2024

Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan, transportasi adalah bisnis berisiko tinggi. Kemudian faktanya ada faktor lain yang membuat tugas sopir jadi makin berat.

PT Hutama Karya (Persero) akan mulai memberlakukan tarif tol di Jalan Tol Padang ? Pekanbaru untuk Seksi Bangkinang ? XIII Koto Kampar.Dok. Hutama Karya PT Hutama Karya (Persero) akan mulai memberlakukan tarif tol di Jalan Tol Padang ? Pekanbaru untuk Seksi Bangkinang ? XIII Koto Kampar.

“Saya kasih contoh masalah jalan. Jalan kita itu banyak dibangun sebelum ada regulasi soal jalan, jadi dapat dikatakan 85 persen jalan kita itu tidak sesuai dengan regulasi,” ungkap Wildan di Tangerang, belum lama ini.

“Tapi itu bukan hanya ada di Indonesia di negara lain juga sama. Sebab ilmu tentang jalan itu baru. Banyak jalan itu lahir sebelum ada ilmunya,” ujar Wildan.

Hal ini yang jadi kendala ke depan, banyaknya sopir yang kurang dibekali kemampuan dan pengetahuan operasional kendaraan bertemu dengan jalan yang tidak sesuai regulasi.

Baca juga: Kencan Singkat dengan Mobil Listrik Neta X

“Apa yang terjadi ketika pengemudi tidak bisa mengantisipasi itu maka mereka bisa terlibat kecelakaan,” ujar Wildan.

Dump truck Mitsubishi nopol AE 8249 GE mengalami laka tunggal di Jalan Raya Nganjuk-Kediri, tepatnya di Dusun Bulu, Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/7/2024) pagi.Satlantas Polres Nganjuk Dump truck Mitsubishi nopol AE 8249 GE mengalami laka tunggal di Jalan Raya Nganjuk-Kediri, tepatnya di Dusun Bulu, Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/7/2024) pagi.

Baca juga: Bos Hyundai Jelaskan Kemungkinan Ioniq 5 Biasa Dimodifikasi Jadi Ioniq 5 N

Namun kata Wildan, masalah jalan ini bisa “diselamatkan” dengan kemajuan teknologi. Produsen otomotif sudah membuat berbagai fitur yang berguna saat berada di jalan raya.

“Tapi pada dasarnya jalan yang tidak sesuai standar pun tidak masalah karena semua teknologi yang ada di industri otomotif bisa mengatasinya,” katanya.

“Asal pengusaha tahu harus menggunakan teknologi apa di sana. Kemudian pengemudinya paham cara mengemudi,” ujar Wildan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau