Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Singkat Industri Kendaraan Listrik China Kuat

TANGERANG, KOMPAS.com - Ekspansi merek otomotif asal China sangat masif dalam beberapa tahun terakhir. Seluruh pasar di dunia kini berusaha dimasuki merek asal Tiongkok.

Satu persamaan merek-merek asal China tersebut ialah menekankan di produk mobil listrik atau battery electric vehicle (BEV).

Penguatan merek asal China di segmen kendaraan listrik bahkan sampai menggoyang merek asal Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan merek-merek Eropa karena harga mobil listrik China dibanderol jauh lebih murah.

Agus Purwadi, peneliti otomotif dan Akademisi ITB Bandung, mengatakan, industri kendaraan listrik China dibangun dari insentif besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah China.

“Banyaknya (insentif) China semua sektor ada, struktur industrinya kalau BEV bukan hanya di pelanggan, infrastruktur dan pabrikan tapi R&D (riset dan pengembangan), komplit dan masif,” ujar Agus di ICE BSD City, Kamis (25/7/2024).

“Makanya China sekarang itu kompetitif, itu butuh waktu lebih dari 12 tahun dan uang yang dikorbankan atau dipertaruhkan itu 200 miliar dollar AS, supaya apa, supaya dia bisa kompetitif dan terbangun ekosistemnya,” kata Agus.

Agus mengatakan, pemerintah China tahu bahwa jika ingin berkembang di industri otomotif global maka China harus punya pembeda dengan negara-negara maju yang lain.

“Sebab dia jelas kalah, kalau mesin konvensional kalah sama Jepang, hybrid juga kalah (dengan Jepang), makanya dia bertaruh dan itu bukan iseng. Di sana sudah lebih dari satu dekade,” ujar Agus.

Agus mengatakan, untuk mendukung industri kendaraan listrik, pemerintah China juga yang merupakan konsumen pertama.

“Sampai pemerintah beli, jadi dia harus beli juga. Kalau di kita kan langsung diserahkan ke pasar nih. Dia (pemerintah China) tidak. Makanya saya pernah katakan early adopter harus pemerintah dulu,” ujarnya.

https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/26/144100215/alasan-singkat-industri-kendaraan-listrik-china-kuat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke