TANGERANG, KOMPAS.com - Mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) pertama yang memakai baterai buatan lokal, Hyundai Kona Electric, resmi diluncurkan di Indonesia, Rabu (17/7/2024).
Terdiri dari lima varian, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjual kendaraan tersebut dengan banderol mulai Rp 499 juta on-the-road Jakarta.
Diproyeksi bakal memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 80 persen, produk ini dipercaya mampu menjawab berbagai kebutuhan masyarakat dalam negeri atas kendaraan listrik harian.
Baca juga: Hyundai Resmi Luncurkan Kona Electric, Harga mulai Rp 499 Juta
“Hyundai telah merancang mobil ini dengan inovasi teknologi terdepan untuk menghadirkan pengalaman mobilitas terbarukan seutuhnya di segmen B-SUV," kata Chief Operating Officer HMID Fransiscus Soerjopranoto di ICE BSD, Tangerang Selatan.
Terdapat beberapa aspek yang diunggulkan dari Kona Electric, seperti desain yang futuristik dan fungsional, serta performa mumpuni untuk dijadikan kendaraan harian berserta daya jelajahnya.
"Hadir dengan desain futuristis, mobil memiliki varian dengan driving range terpanjang hingga mencapai lebih dari 600 Km," lanjut dia.
Secara rinci desain eksterior keseluruhan Kona Electric punya profil yang clean dan aerodinamis.
Baca juga: BAIC Serius Berinvestasi di Indonesia dan Mulai Produksi Lokal 2025
Pixelated Seamless Horizon Lamp yang membentang di bagian depan dan belakang menciptakan tampilan yang ikonik. Ditambah twin headlamp dengan lampu projector LED yang terintegrasi di bemper depan.
Wheel arch sewarna bodi yang menyatu dengan lampu depan dan belakang memberikan kesan tangguh dan dinamis.
Permukaan parametrik diagonal yang tegas serta molding chrome satin yang membentang hingga ke beltline juga ikut menambah kesan elegan pada mobil ini.
Tak ketinggalan, integrasi Active Air Flap di bemper depan bisa meningkatkan efisiensi energi saat tertutup dan memberikan pendinginan yang dibutuhkan komponen kendaraan ketika terbuka.
Memiliki panjang 4.355 mm, lebar 1.825 mm, tinggi 1.580 mm, dan wheelbase 2.660 mm, Kona Electric menyajikan interior yang lapang sebagai SUV menengah.
Baca juga: MPV Listrik BYD M6 Meluncur di GIIAS 2024, Harga Rp 300 Jutaan
Implementasi lantai datar (flat floor) tanpa tunneling pada baris kedua pun turut menambah luas dan kenyamanan selama perjalanan.
Menariknya lagi, pengguna bisa menambah kapasitas penyimpanan kendaraan dengan melipat kursi belakang secara praktis tanpa perlu melepas sandaran kepala.
Saat baris kursi belakang terlipat, maka Kona Electric akan menawarkan ruang bagasi dengan kapasitas mencapai 1.300 liter.
Soal fitur, mobil sudah dilengkapi Panoramic Display (12.3in LCD cluster + 12.3in navigasi), menjadikan tampilan digital meter cluster berpadu secara seamless dengan layar AVNT (Audio, Video, Navigation, Telematics).
Kecanggihan desain infotainment display dan digital meter cluster dari Kona Electric dilengkapi dengan jajaran tombol fisik yang memberi kendali lebih bagi pengguna dalam mengatur fitur-fitur dasar pada mobil.
Baca juga: Nissan Serena e-POWER Dibanderol Rp 600 Jutaan
Pengguna bisa melakukan pengaturan AC, auto hold, regenerative braking, heated and ventilated seats, dan lain-lain dengan pengoperasian yang telah akrab bagi para pengguna mobil di Indonesia.
Kona Electric juga telah mengadopsi fitur-fitur Advanced Driver Assistance System (ADAS) dari Hyundai SmartSense untuk menjaga keselamatan pengguna selama berkendara.
Beberapa fitur keamanan yang tersedia di Kona Electric meliputi Forward Collision Avoidance (FCA), Driver Attention Warning (DAW), High Beam Assist (HBA), Blind-spot View Monitor (BVM).
Kemudian ada pula Blind-Spot Collision Avoidance Assist (BCA), Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA), Surround View Monitor (SVM), Parking Collision-avoidance Assist - Reverse (PCA-R), sampai Lane Keeping Assist (LKA), dan Lane Following Assist (LFA).
Soal dapur pacu, Hyundai membenamkan dua baterai berkapasitas berbeda pada Kona Electric sesuai kebutuhan. Varian terendah, memakai baterai 48,9 kWh dengan jarak tempuh lebih dari 400 Km dengan output 114,6 kW.
Sementara itu, dua varian di atasnya memakai baterai berkapasitas 66 kWh yang mampu menempuh hingga 600 Km dalam sekali pengisian dengan keluaran daya 160 kW.
Walau mengusung dua versi motor penggerak dengan output daya berbeda, seluruh varian mampu menghasilkan torsi sebesar 255 Nm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.