Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Mengekor Bus Malam, Begini Cara Irit BBM Saat di Jalan Tol

Kompas.com - 05/07/2024, 18:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengekor atau berada di bekalang bus besar saat di jalan tol dianggap dapat mengirit bensin. Sebab bus akan membelah udara yang membuat laju mobil lebih mudah.

Secara empiris mengekor bus memang bikin irit bensin. Penyebabnya karena tekanan aerodinamis atau aliran udara dari depan mobil menjadi lebih kecil karena adanya bus di depannya.

Baca juga: Tanpa Alat, Ini Cara Mudah Mengetahui Ban Mobil Kurang Tekanan Udara

Kemudian, pada gilirannya, membuat kerja mesin mobil menjadi lebih ringan dibandingkan jika tidak mengekor di belakang bus.

Suzuki Ajak Pengunjung Jajal Eco Driving di GIIAS 2023Suzuki Suzuki Ajak Pengunjung Jajal Eco Driving di GIIAS 2023

Meski demikian, mengekor alias slipstream di belakang bus mempunyai sejumlah bahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, jika tujuannya adalah untuk menghemat konsumsi bahan bakar sebaiknya gunakan teknik eco-driving.

"Perhatikan batas kecepatan minimum dan batas kecepatan maksimum. Jaga putaran mesin tetap konstan dan tidak banyak melakukan manuver atau menyalip kendaraan lain," ujar Jusri kepada Kompas.com, Jumat (2/7/2024).

Baca juga: Sopir Bus Malam Ingatkan Jangan Suka Ngekor Supaya Irit Bensin

"Slipstreaming di tol atau menggunakan transmisi netral saat turunan, dengan tujuan agar konsumsi bahan bakar lebih irit, tapi kecepatannya jadi tinggi. Di situ aspek keselamatan malah dihilangkan," kata Jusri.

Baca juga: Estimasi Biaya Perbaikan Bodi Mobil yang Ringsek akibat Tabrakan

Jusri mengatakan, mengekor bus memiliki risiko yang sangat tinggi terjadinya kecelakaan. Sebab, jarak aman antara kendaraan jadi terabaikan.

"Potensi kecelakaan beruntun juga meningkat, karena kurangnya ruang atau waktu untuk bereakssi atau bermanuver saat kendaraan di depan melakukan pengereman secara mendadak," ujar Jusri.

Jusri menjelaskan, jika suatu mobil berada di belakang bus yang isinya 40 orang. Saat terjadi kecelakaan, pengemudi mobil tersebut bisa mengakibatkan puluhan orang yang ada di dalam bus menjadi terkena dampaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau