JAKARTA, KOMPAS.com - Mengekor atau berada di bekalang bus besar saat di jalan tol dianggap dapat mengirit bensin. Sebab bus akan membelah udara yang membuat laju mobil lebih mudah.
Secara empiris mengekor bus memang bikin irit bensin. Penyebabnya karena tekanan aerodinamis atau aliran udara dari depan mobil menjadi lebih kecil karena adanya bus di depannya.
Kemudian, pada gilirannya, membuat kerja mesin mobil menjadi lebih ringan dibandingkan jika tidak mengekor di belakang bus.
Meski demikian, mengekor alias slipstream di belakang bus mempunyai sejumlah bahaya yang bisa menyebabkan kecelakaan.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, jika tujuannya adalah untuk menghemat konsumsi bahan bakar sebaiknya gunakan teknik eco-driving.
"Perhatikan batas kecepatan minimum dan batas kecepatan maksimum. Jaga putaran mesin tetap konstan dan tidak banyak melakukan manuver atau menyalip kendaraan lain," ujar Jusri kepada Kompas.com, Jumat (2/7/2024).
"Slipstreaming di tol atau menggunakan transmisi netral saat turunan, dengan tujuan agar konsumsi bahan bakar lebih irit, tapi kecepatannya jadi tinggi. Di situ aspek keselamatan malah dihilangkan," kata Jusri.
Jusri mengatakan, mengekor bus memiliki risiko yang sangat tinggi terjadinya kecelakaan. Sebab, jarak aman antara kendaraan jadi terabaikan.
"Potensi kecelakaan beruntun juga meningkat, karena kurangnya ruang atau waktu untuk bereakssi atau bermanuver saat kendaraan di depan melakukan pengereman secara mendadak," ujar Jusri.
Jusri menjelaskan, jika suatu mobil berada di belakang bus yang isinya 40 orang. Saat terjadi kecelakaan, pengemudi mobil tersebut bisa mengakibatkan puluhan orang yang ada di dalam bus menjadi terkena dampaknya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/07/05/181200115/bukan-mengekor-bus-malam-begini-cara-irit-bbm-saat-di-jalan-tol