SOLO, KOMPAS.com - Melewati tanjakan yang curam memerlukan keterampilan mengemudi dan pemahaman kondisi kendaraan.
Memahami kondisi mobil merupakan langkah penting yang bisa menentukan keberhasilan melewati tanjakan dan keselamatan pengemudi, serta penumpang.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, saat mobil melewati tanjakan bahaya terbesarnya adalah gagal nanjak.
Baca juga: Hasil Konsumsi BBM New Xpander Cross di Rute Tol
“Gagal nanjak bisa macam-macam, bisa karena operasional salah, panik, power loss atau ban tidak sesuai,” kata Sony kepada Kompas.com, Minggu (23/6/2024).
Sony menjelaskan, dari semua faktor tersebut yang pertama harus diperhatikan oleh pengemudi adalah pemahaman mengenai kondisi mobil.
“Penggerak depan atau belakang, kondisi plat kopling atau matik, kondisi mesinnya baik itu cc maupun kompresi,” kata Sony.
Setelah hal tersebut dipahami, selanjutnya pengemudi perlu melakukan strategi atau langkah yang benar dalam operasional.
Baca juga: Ini Alasan Kenapa Dilarang Menyalip dan Berhenti di Bahu Jalan Tol
“Pertama, starting point yang agak jauh dengan posisi gear yang rendah, disesuaikan pada sudut kemiringan tanjakan dan panjang tanjakan,” kata Sony.
Kedua, tahan RPM di 2.000 dan jangan ganti-ganti gear di tengah tanjakan, sebab bisa membuat power loss.
“Ketiga, hindari stop and go berlebihan di tanjakan jika power atau cc mesin kecil dan transmisinya CVT,” kata Sony.
Dengan pemahaman tersebut, pengemudi dapat melewati tanjakan dengan lebih aman dan efektif, mengurangi risiko gagal menanjak dan menjaga keselamatan di jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.