Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aion Y Plus Manfaatkan Insentif Impor CBU

Kompas.com - 21/06/2024, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Indomobil Sukses International Tbk, Jusak Kertowidjojo memastikan kehadiran GAC Aion di dalam negeri tidak hanya untuk berjualan saja.

Pasalnya, merek mobil listrik asal China tersebut sudah setuju untuk melakukan perakitan lokal menggunakan salah satu fasilitas milik Indomobil Group di bawah bendera PT National Assemblers di Cikampek, Jawa Barat.

Sebelum memasuki periode dimaksud, seluruh produk yang dihadirkan perseroan ke Indonesia, mencakup model Aion Y Plus, sementara akan diimpor secara utuh (completely built up/CBU) dari negara asalnya.

Baca juga: Baru Rilis Produk, GAC Aion Tebar Janji Mau Ekspor Mulai 2026

Aion Indonesia resmi meluncurkan Aion Y Plus, Rabu (19/6/2024).dok.GACAion Aion Indonesia resmi meluncurkan Aion Y Plus, Rabu (19/6/2024).

"Kita cuma pendek, kira-kira hanya beberapa bulan ke depan, setelah itu dirakit di sini," kata Jusak saat ditemui di Jakarta, Rabu (19/6/2024).

"Produknya memang harus produksi di sini, kalau tidak nanti terkena bea masuk dan macam-macam (biaya) lainnya sehingga tidak kompetitif," lanjut dia.

Senada dengannya, CEO Aion Indonesia Andry Ciu menyebut menghadirkan produk melalui skema impor CBU hanyalah sementara. Selama proses itu, GAC Aion memanfaatkan insentif pembebasan tarif bea masuk yang tertuang dalam Perpres 79/2023.

"Pada tahap awal kita memakai fasilitas tersebut (pembebasan tarif impor), tetapi jumlahnya tidak banyak karena segera mungkin pada kuartal IV/2024 fasilitas manufaktur sudah ada," ucap Andry.

"Kami tidak menggunakan itu sepenuhnya (untuk aktivitas bisnis jangka panjang) karena assembling plan kita sudah ada. Sekarang sedang persiapan," lanjut dia.

Baca juga: Insentif Bebas Impor Mobil Listrik Hanya Berlaku sampai 2025 

GAC Aion Y PlusKOMPAS.com/Ruly Kurniawan GAC Aion Y Plus

Adapun pada fasilitas dimaksud, Andry melanjutkan, memiliki kapasitas produksi hingga 50.000 unit tiap tahunnya. Jumlah itu bisa ditingkatkan seiring dengan permintaan pasar.

Strategi serupa sebenarnya sudah sempat diterapkan Indomobil Group lewat merek Citroen yang berada di bawah naungan PT Indomobil National Distributor.

Tertuang dalam Surat Persetujuan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia no 1/KBLBB-CBU/1/OSS/PMDN 2024, Citroen mendapatkan pembebasan biaya impor untuk model E-C3 sampai 2026 sebelum pada akhirnya melakukan perakitan lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau