JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini produsen mobil listrik asal China, Neta mengumumkan Neta V-II sudah diproduksi lokal di pabrik Handal Indonesia Motor, di Bekasi, Jawa Barat.
Menariknya Neta V-II kini dibekali dengan baterai sebesar 36,1 kWh dengan jarak tempuh sekitar 400 km buatan Gotion, berbeda dengan Neta V yang impor China.
Lantas pertanyaannya apa itu Gotion?
Gotion atau Gotion High-Tech adalah perusahaan asal China yang memproduksi baterai kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi.
Baca juga: Hari Ini Ganjil Genap Jakarta Belum Berlaku
Produk Gotion antara lain baterai LFP (Lithium Iron Phosphate), NCM (Nickel Cobalt Manganese), sel baterai, battery pack, sistem manajemen baterai (BMS), serta unit penyimpanan energi.
Produk-produk ini secara luas digunakan untuk kendaraan listrik, kendaraan komersial, kendaraan khusus baik alat berat, truk, kendaraan roda dua, dan kendaraan listrik lainnya.
Secara global, saat ini Gotion mengoperasikan 14 fasilitas manufaktur di seluruh dunia. Gotion juga punya 8 pusat riset dan pengembangan di Hefei, Shanghai, Silicon Valley, Cleveland, Tsukuba, Singapura, Eropa, dan Jerman.
Baca juga: Bocoran Bus Baru PO Harapan Jaya, Pakai Jetbus 5
Di Indonesia, Gotion berada di bawah PT Gotion Indonesia Materials yang pertama kali masuk pada 2022. Kantor pusat berada di Mega Kuningan, Jakarta, sedangkan pabrik berada di Klapanunggal, Bogor.
Public Relations Manager Gotion Indonesia Bastoni Hutabarat, mengatakan, saat ini baterai Gotion buatan Bogor dipakai untuk beberapa merek mobil dan motor listrik, mulai Wuling, DFSK, Neta, Swap, dan Volta.
"Pabriknya yaitu assembly line belum production material itu di Klapanunggal, Bogor," kata Bastoni kepada Kompas.com, Minggu (16/6/2024).
Bastoni mengatakan, Gotion pertama kali masuk Indonesia melalui kerjasama dengan Wuling untuk menyuplai baterai mobil listrik Wuling Air EV.
Baca juga: Kata Mahasiswa Soal Pelatihan Safety Riding, Harus Diperbanyak
"Kami Gotion berdiri di Indonesia itu tahun 2022 sekitar pertengahan sampai akhir (tahun). Awal mula masuk ke Indonesia masuk melalui proyek kolaborasi dengan Wuling untuk Air EV, yaitu produk pertama mobil listrik yang kecil," katanya.
"Karena regulasi Wuling untuk mensuplai baterai perlu ada TKDN, Gotion secara perusahaan perlu berkontribusi juga dalam membangun perusahan secara resmi entitas bisnis di Indonesia untuk mensuplai kebutuhan Wuling," ujarnya.
Sambil proyek dengan Wuling berjalan, Gotion melebarkan sayap di Indonesia. Tak hanya menyuplai baterai untuk Wuling saja tapi juga beberapa merek lain.
Baca juga: Cari Aksesori Mobil, Pilih yang Garansi Seumur Hidup
"Itu awal mulanya Gotion masuk Indonesia. Proyek Wuling berjalan, internal Gotion secara global merasa pasar Indonesia potensinya besar, masuk juga brand China mobil listrik dari luar jadi internal Gotion makin yakin berbisnis di Indonesia," ujarnya.