Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gotion, Pemasok Baterai Wuling DFSK Neta di Indonesia

Kompas.com - 18/06/2024, 10:02 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini produsen mobil listrik asal China, Neta mengumumkan Neta V-II sudah diproduksi lokal di pabrik Handal Indonesia Motor, di Bekasi, Jawa Barat.

Menariknya Neta V-II kini dibekali dengan baterai sebesar 36,1 kWh dengan jarak tempuh sekitar 400 km buatan Gotion, berbeda dengan Neta V yang impor China.

Lantas pertanyaannya apa itu Gotion?

Gotion atau Gotion High-Tech adalah perusahaan asal China yang memproduksi baterai kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi.

Baca juga: Hari Ini Ganjil Genap Jakarta Belum Berlaku

Campervan buatan Delima Mandiri pakai basis DFSK Gelora E Kompas.com/Adityo Campervan buatan Delima Mandiri pakai basis DFSK Gelora E

Produk Gotion antara lain baterai LFP (Lithium Iron Phosphate), NCM (Nickel Cobalt Manganese), sel baterai, battery pack, sistem manajemen baterai (BMS), serta unit penyimpanan energi.

Produk-produk ini secara luas digunakan untuk kendaraan listrik, kendaraan komersial, kendaraan khusus baik alat berat, truk, kendaraan roda dua, dan kendaraan listrik lainnya.

Secara global, saat ini Gotion mengoperasikan 14 fasilitas manufaktur di seluruh dunia. Gotion juga punya 8 pusat riset dan pengembangan di Hefei, Shanghai, Silicon Valley, Cleveland, Tsukuba, Singapura, Eropa, dan Jerman.

Baca juga: Bocoran Bus Baru PO Harapan Jaya, Pakai Jetbus 5

Di Indonesia, Gotion berada di bawah PT Gotion Indonesia Materials yang pertama kali masuk pada 2022. Kantor pusat berada di Mega Kuningan, Jakarta, sedangkan pabrik berada di Klapanunggal, Bogor.

Produksi lokal Neta V-IIdok.Neta Produksi lokal Neta V-II

Public Relations Manager Gotion Indonesia Bastoni Hutabarat, mengatakan, saat ini baterai Gotion buatan Bogor dipakai untuk beberapa merek mobil dan motor listrik, mulai Wuling, DFSK, Neta, Swap, dan Volta.

"Pabriknya yaitu assembly line belum production material itu di Klapanunggal, Bogor," kata Bastoni kepada Kompas.com, Minggu (16/6/2024).

Bastoni mengatakan, Gotion pertama kali masuk Indonesia melalui kerjasama dengan Wuling untuk menyuplai baterai mobil listrik Wuling Air EV.

Baca juga: Kata Mahasiswa Soal Pelatihan Safety Riding, Harus Diperbanyak

Produk SPKLU Portabel lansiran Gotion, Manufaktur baterai kendaraan listrik asal ChinaKompas.com/Daafa Alhaqqy Produk SPKLU Portabel lansiran Gotion, Manufaktur baterai kendaraan listrik asal China

"Kami Gotion berdiri di Indonesia itu tahun 2022 sekitar pertengahan sampai akhir (tahun). Awal mula masuk ke Indonesia masuk melalui proyek kolaborasi dengan Wuling untuk Air EV, yaitu produk pertama mobil listrik yang kecil," katanya.

"Karena regulasi Wuling untuk mensuplai baterai perlu ada TKDN, Gotion secara perusahaan perlu berkontribusi juga dalam membangun perusahan secara resmi entitas bisnis di Indonesia untuk mensuplai kebutuhan Wuling," ujarnya.

Sambil proyek dengan Wuling berjalan, Gotion melebarkan sayap di Indonesia. Tak hanya menyuplai baterai untuk Wuling saja tapi juga beberapa merek lain.

Baca juga: Cari Aksesori Mobil, Pilih yang Garansi Seumur Hidup

"Itu awal mulanya Gotion masuk Indonesia. Proyek Wuling berjalan, internal Gotion secara global merasa pasar Indonesia potensinya besar, masuk juga brand China mobil listrik dari luar jadi internal Gotion makin yakin berbisnis di Indonesia," ujarnya.

Wuling Air EVdok.Wuling Motors Wuling Air EV

"Dari proyek Wuling 2022 akhir kami juga suplai untuk beberapa brand untuk motor listrik kami suplai Swap, terus juga Volta," kata Bastoni.

"Kemudian untuk mobil kami suplai DFSK, itu juga kami lari bersamaan dengan Wuling, kami sediakan (baterai) untuk Wuling dan DFSK, yang terbaru kami sediakan untuk Neta," ungkapnya.

Bastoni mengatakan, pabrik perakitan di Bogor saat ini baru membuat baterai LFP sesuai pesanan. Namun dia belum bisa memberikan data berapa kapasitas produksi per tahun.

Baca juga: Banyak Mobil Listrik Asal China, Hyundai Harap Ikut Bangun Ekosistem

Bastoni mengatakan, meski umurnya baru dua tahun di Indonesia, kontribusi Gotion di bidang industri EV di Tanah Air tidak bisa diangap remeh.

Baterai kendaraan listrik lansiran GotionKompas.com/Daafa Alhaqqy Baterai kendaraan listrik lansiran Gotion

"Jadi sebetulnya kontribusi kami walau baru dua tahun tapi untuk industri EV kontribusi kami sudah cukup banyak," ujar Bastoni.

"Seperti Wuling Air EV saat ini sudah 13.000 atau 15.000 unit mungkin dari awal semua pakai baterainya Gotion. Jadi sebetulnya kami secara kontribusi sudah cukup besar," katanya.

Selain itu Gotion juga diketahui menjalin kerjasama dengan Vektor atau VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha Bakrie & Brothers di bidang ekosistem kendaraan listrik segmen heavy mobility seperti bus dan truk.

Gotion membantu menyediakan pak baterai lithium untuk keperluan kendaraan listrik baru maupun kendaraan listrik hasil retrofit yang akan diproduksi oleh VKTR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau