JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil pemadam kebakaran (damkar) meski bergerak cepat ke lokasi kebakaran. Standar nasional yang diterapkan, mobil damkar sudah sampai lokasi 15 menit sejak ada aduan kebakaran.
Karena itu, mobil damkar biasanya mengebut untuk sampai tujuan. Saat kondisi darurat mobil damkar akan menyalakan sirine untuk “meminta” akses kepada pengguna jalan lain.
Baca juga: Marquez Mengaku Tidak Berencana Patahkan Rekor Juara Dunia Rossi
Namun karena di lapangan jalannya ramai dan macet, suka ada komunitas voorijder (pembuka jalan) untuk membantu. Biasanya ditemukan pada ambulans pembawa orang sakit.
Lukman Habib, Komandan Regu 3 Sektor Gunung Putri, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, mengatakan, komunitas seperti ini juga suka ada di mobil damkar tapi justru kerap bikin kagok sopir.
“Saya pernah punya pengalaman dua kali nyaris melindas orang. Alhamdulillah masih bisa mengerem,” ujar Lukman kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2024).
“Biasanya kan ada suka yang ngawal seperti ambulans. Komunitas voorijder mereka mengawal kami. Kami sudah peringatkan pakai pengeras suara, jangan mengawal, eh dia jatuh, selip bannya. Sedangkan mobil (damkar) sedang meluncur kencang, tapi saya masih dapat mengerem,” katanya.
Baca juga: Satu Dekade Yamaha NMAX, Total Penjualan Diklaim Tembus 3 Juta Unit
Lukman mengatakan, buat sopir mobil damkar komunitas voorijder atau sering juga disebut "relawan patwal” justru sering membuat sopir bekerja dua kali.
“Iya jadi bikin kagok di kami. Karena kan kubikasi motor mereka dengan truk berbeda jauh,” ujarnya.
Baca juga: Perbandingan Spesifikasi Yamaha NMAX Turbo dengan Model Lama
Lukman mengatakan, jika sedang menuju lokasi kebakaran dan jalan macet parah maka ada dua yang biasanya dilakukan sopir mobil damkar yaitu lawan arah dan mengatur jalan di persimpangan.
“Berani mengambil contraflow (lawan arah) tapi tetap memperhitungkan keselamatan pengguna jalan lain," katanya.
"Terus biasanya kalau sudah tidak bisa mengambil jalan lain, biasanya kami akan perintahkan anggota untuk turun jadi untuk membantu kelancaran lalu-lintas,” kata Lukman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.