Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oli Mesin yang Cocok untuk Mobil Berusia di Atas 5 Tahun

Kompas.com - 31/05/2024, 12:42 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil dengan durasi pemakaian lebih dari 5 tahun bisa dikatakan kondisinya tidak sama dengan baru, termasuk kondisi internal mesin.

Seiring pemakaian mobil maka potensi terjadinya keausan komponen yang bergerak dan bergesekan cukup tinggi. Sehingga, dikhawatirkan membutuhkan oli lebih kental. Lantas, benarkah demikian?

Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan oli mesin untuk mobil di atas 5 tahun bisa dikatakan bukan mobil baru lagi sehingga memang membutuhkan penyesuaian oli.

Baca juga: Punya Mobil Hybrid, Jangan Asal Pakai Oli Mesin


“Dengan asumsi tiap tahun mobil digunakan untuk menempuh jarak 20.000 Km, maka usia 5 tahun adalah 100.000 Km, mobil membutuhkan penyesuaian oli dalam hal ini kekentalannya,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Kamis (30/5/2024).

Muchlis mengatakan patokannya adalah oli standar yang direkomendasikan dari diler resmi. Setiap mobil punya oli standar rekomendasi dan ini merupakan batas paling rendah.

“Sehingga untuk mobil dengan pemakaian 5 tahun disarankan pakai oli berkualitas tidak lebih dari satu tingkat level lebih encer, misal Toyota Raize standar olinya TMO 10W-40 maka bila usianya sudah 5 tahun boleh pakai oli encer maksimal TMO 5W-30,” ucap Muchlis.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Risiko Telat Ganti Oli Mesin

Pemeriksaan kualitas oli mesin dengan selembar tisuhttps://www.kyupartners.co.id/ Pemeriksaan kualitas oli mesin dengan selembar tisu

Sementara oli mesin untuk Raize keluaran terbaru, menurut Muchlis bisa menggunakan oli TMO 0W-16 untuk kelas oli yang paling berkualitas. Sehingga, secara umum olinya butuh yang lebih kental daripada biasanya.

Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) Brahma Putra Mahayana mengatakan di Indonesia memang tidak biasa dengan sebutan oli khusus high mileage, namun penyesuaian oli tersebut sebenarnya memang diperlukan.

“Bisa dikatakan seiring pemakaian mesin mobil akan mengalami keausan akibat gaya gesek antar komponen sehingga membutuhkan oli dengan spesifikasi lebih kental dari ketentuan awal,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Apakah Perlu Mengecek Kualitas Oli Mesin Mobil ke Laboratorium?

Cek volume oli mesin lewat dipstickTangkapan layar Cek volume oli mesin lewat dipstick

Brahma mengatakan konsumen bisa berpedoman pada tabel rekomendasi penggunaan spesifikasi oli pada buku pedoman kepemilikan kendaraan. Dalam hal ini spesifikasi kekentalan oli atau SAE.

“Pada saat kondisi mobil masih baru keluar dari pabrik maka oli mesin yang direkomendasikan adalah oli dengan SAE paling encer dalam tabel tersebut, harapannya mengejar efisiensi,” ucap Brahma.

Namun seiring pemakaian, oli yang dibutuhkan mesin tersebut bisa berubah karena mempertimbangkan keausan antara komponen atau nilai wear metal sudah naik menurut Brahma.

Brahma juga mengatakan penyesuaian kekentalan oli mesin ini dibutuhkan mengingat pihak pabrikan memberikan rekomendasi kekentalan oli berupa rentang, bukan satu jenis spesifikasi saja.

Baca juga: Tanpa Harus Tes Lab, Begini Cara Mudah Cek Kualitas Oli Mesin Mobil

oli mesin bisa berubah jadi lumpur bila sering telat digantiTangkapan layar oli mesin bisa berubah jadi lumpur bila sering telat diganti

“Saat kondisi olinya sudah banyak mengandung serbuk logam, bisa diketahui dengan melakukan analisis oli dengan datang ke lab oil clinic atau lab independen lain, maka sebaiknya penggantian oli berikutnya butuh oli lebih kental,” ucap Brahma.

Menurut Brahma, penyesuaian spesifikasi oli di atas tak bisa dilakukan dengan cara melihat tekstur oli dengan kasat mata melainkan harus dengan analisis di laboratorium.

Jadi, secara umum mobil yang sudah digunakan dalam kurun waktu 5 tahun atau setara 100.000 Km membutuhkan oli yang sedikit lebih kental daripada rekomendasi awal dari diler.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau