Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fans Bus Muda Makin Fanatik Klakson Telolet, Risiko Celaka Meningkat

Kompas.com - 21/03/2024, 17:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mania Cilik alias anak-anak penggemar bus disebut-sebut semakin fanatik dalam menyalurkan hobinya. Hal ini terbukti dari banyaknya aksi membahayakan dan sangat mengancam keselamatan.

Saru contoh akan bahaya aksi mania cilik nampak dalam video viral unggahan akun instagram @lifeat.jkt, terlihat aksi anak-anak kecil mengerubungi bus yang melintas di kolong tol Petukangan, Jakarta Selatan.

Rombongan anak kecil itu nyaris menghadang bus sembari meminta klakson basuri atau klakson telolet. Video juga menunjukkan banyak aksi kejar-kejaran, turun ke jalan raya, dan tidak ada pantauan orang dewasa.

Baca juga: Manfaat Mobil Sering Isi BBM Full Tank

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Life at Jkt | JAKARTA (@lifeat.jkt)

Tindakan semacam ini tentu memiliki risiko keselamatan dan bisa mengancam nyawa. Bahkan baru-baru ini, sudah ada bukti nyata mania cilik yang merenggang nyawa akibat terlindas bus saat meminta klakson basuri.

Kejadian ini terekam CCTV di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (17/3/2024). Terjadinya kecelakaan bus ini diduga karena anak kecil masuk area blind spot saat bus sedang menikung.

Menyikapi rentetan kasus di atas, pegiat bus senior mengungkap kekhawatiran soal kondisi dari mania cilik, yang dirasa kian nekat dan membahayakan.

Baca juga: Takut Kena Razia, Bus Mulai Copot Klakson Telolet

Ilustrasi bus, bus antar kota antar provinsi (AKAP). SHUTTERSTOCK/HKHTT TJ Ilustrasi bus, bus antar kota antar provinsi (AKAP).

Hafidh Tanjung, Koordinator Wilayah DIY Komunitas BisMania mengatakan, aksi nekat dan berbahaya tersebut umumnya dipicu oleh dua hal, yakni fanatisme berlebihan dan minimnya supervisi orang dewasa.

“Mania-mania cilik itu tergeraknya karena tren, apa yang viral langsung dimakan. Buat bus juga sama, mereka jadi banyak nekat,” ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Dia menambahkan, dirinya dan pegiat bus senior lainnya selalu rutin memberikan penyuluhan dan edukasi soal keselamatan, khususnya kepada mania cilik.

Baca juga: Jokowi Akan Bikin Semua Komponen Kendaraan Listrik dari Dalam Negeri

Anggota Satlantas Polres Cilegon saat menunjukan kendaraan bus yang melindas pemburu klakson telolet di depan Pelabuhan Merak. Minggu (17/3/2024).Dokumentasi Satlantas Polres Cilegon Anggota Satlantas Polres Cilegon saat menunjukan kendaraan bus yang melindas pemburu klakson telolet di depan Pelabuhan Merak. Minggu (17/3/2024).

Akan tetapi, Tanjung mengungkap jika upaya tersebut akan sia-sia jika tidak didukung pula oleh pihak lain, seperti aparat, orang tua, bahkan sopir bus itu sendiri.

“Kita kan tau sendiri anak kecil itu enggak semuanya bisa dikasih tau. Kalau mau mengajarkan ya harus dicontohkan,” ucap dia.

Tanjung menambahkan, dirinya berharap rentetan kasus ini bisa dijadikan pelajaran oleh banyak pihak. Khususnya dalam hal evaluasi keamanan dan keselamatan menyangkut anak-anak kecil di jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau