SOLO, KOMPAS.com - Pasar mobil bekas selalu memiliki konsumen tersendiri, namun menjelang pemilihan umum (pemilu) tahun ini ternyata berdampak pada penjualan di bursa jual beli mobil seken.
Pada masa menjelang pemilu ini, penjualan mobil bekas diklaim menurun dan tidak seperti penjualan bulan sebelumnya.
Baca juga: KTM Tetap Andalkan Sasis Serat Karbon
Uta, salah satu penjual mobil bekas di Bursa Mobil Bekas Carsentro Solo Baru, Jawa Tengah mengatakan, penjualan saat ini memang agak menurun tidak seperti biasanya.
“Penjualan ini memang agak sepi, mungkin karena mau pemilu kali ya,” ucap Uta sambil tersenyum kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2024).
Meski penjualan tidak seramai biasanya, harga mobil bekas tidak ada kenaikan maupun penurunan.
“Tempat kita harganya masih sama itu, cuman ya memang agak sepi,” ucap Uta.
Uta juga menjelaskan, masa pemilu ini mungkin sangat berdampak karena untuk sekadar tanya-tanya unit mobil saja belum ada.
Sementara, Boncu, salah satu Admin Penjual Mobil Bekas Trisno Motor Solo mengatakan, menjelang pemilu tahun ini ada kenaikan harga.
Baca juga: Hitung Biaya Kepemilikan Hyundai Ioniq 6 Sampai 5 Tahun
“Untuk harga (mobil bekas) ada kenaikan. Cuman di kita karena pasaran belum begitu kenceng juga sih, jadi kita tetap pakai harga masuk aja,” ucap Boncu kepada Kompas.com, Selasa (13/2/2024).
Boncu juga menjelaskan, meski ada kenaikan namun di tempatnya masih menggunakan harga awal, sehingga tidak membuat pemasukan pendapatan terpengaruhi.
“Harga tidak naik tapi tetap masuk di pendapatan.” kata Boncu.
Boncu juga mengatakan untuk harga mobil MPV, seperti Toyota Avanza dibanderol Rp 125 jutaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.