JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi kendaraan yang terbakar bisa dijumpai oleh siapapun. Pemicunya juga beragam, bisa berupa kerusakan tertentu pada komponen, atau ada pengaruh dari luar.
Karena kendaraan memiliki bahan bakar cair dan ada potensi meledak, reaksi cepat memadamkan api harus segera dilakukan untuk mencegah risiko berbahaya lainnya.
Proses memadamkan kendaraan yang terbakar juga tidak cukup jika mengandalkan air saja. Untuk diketahui, intensitas api dari kendaraan yang terbakar berbeda dengan api-api jenis lainnya dan jauh lebih sulit dipadamkan.
Baca juga: Davide Brivio Kembali ke MotoGP, Gabung dengan Trackhouse Racing
Lihat postingan ini di Instagram
Contoh dari sulitnya memadamkan api kendaraan yang terbakar nampak di video viral unggahan @agoez_bandz. Terlihat motor tua Honda GL 100 habis dilalap api dengan kobaran tinggi.
Nampak pula dalam video jika banyak orang yang berupaya memadamkan api dengan menggunakan gayung dan ember, namun usaha tersebut tidak efektif.
Menanggapi video tersebut, banyak warganet yang menyebut jika sebaiknya api dipadamkan menggunakan tanah atau pasir. Material tersebut diklaim jauh lebih efektif dari air, namun benarkah demikian?
Willy Hadiwijaya, CEO PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) sebagai produsen APAR khusus kendaraan, membenarkan anggapan tersebut. Dia mengatakan, pasir memang efektif memadamkan api.
Baca juga: Alphard Bekas Taksi yang Tahun Muda, Harganya Rp 500 Jutaan
“Spesifiknya pasir ya, bukan tanah. Pasir biasa misalnya pasir bangunan itu memang efektif untuk memadamkan api yang terkonsentrasi,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/2/2024).
Dia menambahkan, maksud dari api terkonsentrasi adalah kondisi kebakaran berpusat tidak terlalu menyebar, seperti yang dialami motor di dalam video.
Pada kondisi seperti itu, memang jauh lebih efektif jika api dipadamkan menggunakan pasir. Akan jauh lebih baik lagi jika pasir dalam kondisi lembab.
“Jumlahnya (pasir) harusbanyak, karena kalau memadamkan api pakai pasir itu kita harus sepenuhnya menimbun area-area yang terbakar supaya mata api bisa mati,” kata Willy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.