Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingat, Tidak Semua Motor Listrik Tahan Banjir

Kompas.com - 31/01/2024, 13:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Banjir merendam sebagian besar wilayah di Indonesia setelah turun hujan tadi malam. Curah hujan tinggi menyebabkan sejumlah genangan di jalan hingga menyebabkan kemacetan.

Seperti yang diketahui kendaraan bermotor bisa rusak bila terlalu dalam menerjang banjir karena air bisa masuk ke ruang bakar.

Sementara itu, untuk kendaraan listrik khususnya sepeda motor sebenarnya juga tidak sepenuhnya aman untuk melibas banjir meski sudah ada sistem pelindungnya.

Baca juga: Marak Kasus Pencurian Baterai Motor Listrik, Ojol Sering Jadi Korban

Petugas kepolisian mengevakuasi salah satu pengendara sepeda motor yang mogok di jalan lintas timur sumatera yang terendam banjir, di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (27/1/2024).KOMPAS.com/dok. Polsek Pangkalan Kuras. Petugas kepolisian mengevakuasi salah satu pengendara sepeda motor yang mogok di jalan lintas timur sumatera yang terendam banjir, di Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Riau, Sabtu (27/1/2024).

Rubiyanto, Pemilik Bengkel Konversi Motor Listrik Rwin Development mengatakan secara umum motor listrik sudah didesain tahan air sehingga aman untuk musim hujan yang ada di Indonesia.

“Beberapa komponen penting pada motor listrik seperti dinamo, baterai dan perangkat lainnya sudah dilapisi oleh pelindung, sehingga aman bila terkena air,” ucap Rubiyanto kepada Kompas.com, Selasa (22/1/2024).

Rubiyanto mengatakan baterai sudah terlindungi dengan penutup anti air dan keras. Rumah baterai tersebut sudah menjadi perangkat satu paket ketika membeli baterai.

Baca juga: Tidak Semua Motor Bisa Dapat Subsidi Konversi Motor Listrik

Baterai motor listrik konversi pada Suzuki SmashKompas.com/Erwin Setiawan Baterai motor listrik konversi pada Suzuki Smash

“Dinamonya juga terbilang unik, jadi tidak perlu dibongkar untuk dibersihkan, sehingga debu atau air tidak akan masuk dan merusak komponen, sangat aman digunakan,” ucap Rubiyanto.

Hanya saja, perlu dipastikan kembali saat membeli unit motor listrik karena masing-masing pabrikan memiliki standar tidak sama. Mungkin saja ada yang tidak boleh terkena air pada bagian-bagian tertentu.

Muhammad Bagas Kamal, Lead Engineer Perusahaan Konversi PT Nagara Sains Ekosistem (Nagara) menjelaskan, motor-motor konversi lansiran terbaru punya daya tahan tinggi terhadap cuaca, baik itu panas dan kering ataupun dingin dan basah.

Baca juga: Suzuki Belum Siap Jualan Motor Listrik di Indonesia

Paket konversi motor listrikKompas.com/Daafa Alhaqqy Paket konversi motor listrik

“Setidaknya untuk motor listrik konversi buatan kami (Nagara), kualitasnya dijamin baik dan tahan menghadapi musim hujan. Seharusnya motor konversi (buatan bengkel) lainnya pun sama,” ucapnya kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (13/1/2024).

Bagas menjelaskan, ada beberapa poin yang melatarbelakangi klaim tersebut. Mulai dari teknologi baterai, lapisan dinamo, dan sensor pengaman lainnya.

Baterai motor listrik konversi yang tersedia di Indonesia mayoritas merupakan buatan China. Sebagai salah satu syarat kelayakan produksi, komponen ini wajib memiliki sertifikasi Ingress Protection Rating (IP Rating) minimal IP 67.

Baca juga: Target Penjualan Motor Listrik Subsidi 2024 Tembus 50.000 Unit

Proses konversi motor matik menjadi motor listrik di bengkel spesialis konversi NagaraKompas.com/Daafa Alhaqqy Proses konversi motor matik menjadi motor listrik di bengkel spesialis konversi Nagara

“Maksudnya IP 67 adalah daya tahan terhadap debu dan cairan. Angka ‘6’ artinya tahan dari semua debu, dan angka ‘7’ artinya tahan air dan kuat direndam,” kata dia.

Dinamo penggerak yang biasanya terletak di bagian pelek belakang atau tengah motor juga punya pelindung, yakni sekat karet khusus seperti pada komponen baterai.

“Kabel-kabel juga terlindungi pakai sekring, jadi semisal ada masalah elektrikal, komponen pentingnya, jantungnya si motor listrik ini masih aman. Cuma sekring saja yang kena,” kata dia.

Semenatara itu, Rudy Teknisi U-Winfly mengatakan batasan motor listrik boleh menerjang banjir sama dengan motor konvensional yakni setengah roda.

Baca juga: Makin Banyak Pengguna, Sunmori Komunitas Motor Listrik Rutin Digelar

Area spakbor roda belakang, menuju ke bagian tengah motor jangan sampai disemprot dengan air.Kompas.com/Erwin Setiawan Area spakbor roda belakang, menuju ke bagian tengah motor jangan sampai disemprot dengan air.

“Jika di motor konvensional dikhawatirkan air masuk ke dalam ruang bakar, pada motor listrik sangat dihindari air merendam baterai sampai permukaan atasnya,” ucap Rudy kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu..

Rudy mengatakan posisi baterai motor listrik ada di bawah jok menggantikan mesin pada motor konvensional. Baterai pada bagian atas tersebut terdapat sambungan kabel yang menuju ke komponen lain seperti controller dan sejenisnya sehingga rawan rusak bila terkena air.

“Sedangkan dinamonya untuk beberapa tipe berada pada roda, karena tipe hub-drive, jika ketinggian air melebihi setengah roda ada risiko meski sebenarnya ada pengamannya,” ucap Rudy.

Baca juga: Benarkah Motor Listrik Bekas Harganya Anjlok?


Rudy mengimbau kepada konsumen untuk tidak mencuci bagian bawah tengah motor listrik tersebut.

“Bila motor konvensional, biasanya pengguna mencuci bagian bawah dengan menyemprotnya dengan selang di area roda belakang ke arah depan atau mesin, tapi kalau motor listrik jangan lakukan itu, menyemprotnya cukup ke arah belakang motor saja,” ucap Rudy.

Jadi, terlepas ada pelindung pada masing-masing komponen motor listrik, tetap saja ada risiko kerusakan baterai dan dinamonya bila sampai motor listrik menerjang air melebihi batasannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau