JAKARTA, KOMPAS.com – Industri otomotif masih menjadi bisnis yang menjanjikan karena jumlah kendaraan, khususnya sepeda motor masih terbilang banyak bahkan meningkat tiap tahun. Hal ini berdampak pada bisnis turunan dari sektor otomotif, seperti aksesori dan perawatan.
Salah satu sektor bisnis yang punya prospek menjanjikan adalah cuci dan salon helm. Apalagi usaha ini terbilang mudah dijalankan dan diklaim bisa mendapat keuntungan dengan cepat.
Selain itu, modal usaha ini cukup terjangkau sehingga risikonya lebih kecil, serta balik modalnya juga cepat karena produk jasanya sangat dibutuhkan konsumen.
Baca juga: Intip Harga Honda Jazz Bekas per Januari 2024
Christopher Sebastian, CEO Hydrophobic Lab Indonesia, mengatakan, dalam sehari rata-rata omset yang didapat sekitar Rp 600.000 hingga Rp 700.000. Menurutnya, dalam sebulan bisnis ini bisa mendapat penghasilan hingga Rp 20 juta.
“Untuk bisnis Hydrophobic Lab cuci dan salon helm saat ini sedang ada promo di harga kemitraan mulai Rp 10 jutaan saja, dan mitra sudah mendapatkan produk, peralatan kerja lengkap, SOP dan juga marketing support,” ujar Christopher, kepada Kompas.com (22/1/2024).
Christopher menjelaskan, helm-helm premium perlu mendapat perawatan khusus, karena penanganan yang tidak tepat malah bisa merusak helm tersebut.
Baca juga: Ketika Rossi KW Asal Indonesia Direspons Langsung The Doctor...
Ia menambahkan, di outlet Hydrophobic Lab tidak hanya melayani untuk washing helm saja, tetapi juga ada ion wash dan wax yang dapat membuat tampilan helm selalu terlihat bersih dan kinclong maksimal.
“Ada detailing plus yang dapat menghilangkan baretan-baretan di helm, ada Hydro Coating yang dapat membuat kaca helm menjadi anti air atau efek daun talas sehingga tetap jernih pada saat hujan,” ucap Christopher.
“Ada Coating Ceramic dan Sapphire yang dapat menjaga warna cat orisinil helm agar anti jamur serta lebih tahan goresan. Bahkan kami juga ada treatment dengan teknologi UV yang berguna untuk membunuh virus, kuman dan bakteri yang ada di bagian dalam helm,“ kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.