Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan yang Bikin Mobil Matik CVT Cepat Rusak

Kompas.com - 17/01/2024, 08:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Transmisi matik diciptakan untuk memudahkan pengemudi mobil. Selain lebih mudah digunakan kenunggulan mobil matik ialah pengemudi tidak cepat lelah seperti membawa mobil transmisi manual.

Dalam perkembangannya transmisi matik punya beberapa jenis. Saat ini mayoritas semakin banyak mobil generasi baru menggunakan matik tipe Continous Variable Transmission (CVT) yang lebih modern.

Baca juga: Ini yang Bikin Rack Steer Cepat Aus dan Bunyi

Transmisi mobil transmisi matikKOMPAS.com/Gilang Transmisi mobil transmisi matik

Rivey, dari bengkel spesialis matik, Automatic 88, mengatakan, kesalahan masyarakat saat mengendarai mobil matik transmisi CVT ialah cara membawa mobil yang kasar.

"Kalau CVT itu pemakaian meski halus. Jangan mudah memercayakan orang bawa mobil kita. Kita harus beri wawasan kalau CVT itu gasnya mesti diurut jangan di gas-gas saja. Lebih rentan kalau kita kaget-kagetin," ujar Rivey kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Penjelasannya karena komponen CVT berbeda dengan AT konvensional. Jika transmisi AT menggunakan torque converter, perangkat yang digunakan CVT adalah puli dan sabuk baja yang menggerakkan transmisi dan gigi rasio menyesuaikan putaran mesin.

Baca juga: Daftar 10 Mobil Terlaris di Indonesia 2023, Innova Teratas

Transmisi mobil transmisi matikKOMPAS.com/Gilang Transmisi mobil transmisi matik

Dengan alasan pemindahan daya dari mesin ke ban bertumpu pada sabuk baja yang menghubungkan drive pulley dan driven pulley, maka dianjurkan jangan kasar tapi lebih baik dengan cara mengurut gas.

"Kalau keunggulan CVT dan AT sama saja. Hanya kelemahan CVT kalau rusak itu lebih mahal sedangkan matik yang konvensional itu lebih murah," katanya.

"Kenapa karena kalau CVT rusak, kalau belt-nya putus dia akan merusak bagian-bagian dalam yang lain jadi fatal," ujar Rivey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau