Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi Motor Listrik 2023 Jauh dari Harapan, Ini Hambatannya

Kompas.com - 04/01/2024, 07:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa serapan program subsidi untuk pembelian sepeda motor listrik berbasis baterai masih jauh dari target.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, serapan dari program dimaksud baru mencapai 11.532 unit, sekitar Rp 78 miliar. Padahal, targetnya sebesar 200.000 unit dengan total anggaran Rp 1,4 triliun.

"Karena penyerpaannya tidak sesuai bahkan jauh dari yang sudah disiapkan, itu menjadi beban kita dalam konteks tidak berhasil memberikan penyerapan anggaran yang tinggi," katanya di Jakarta, Rabu (3/1/2024).

Baca juga: Libur Akhir Tahun Selesai, 500.000 Kendaraan Telah Kembali ke Jabodetabek

Gimik subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Gimik tersebut diberikan sama saja dengan potongan harga atau diskon. Pasalnya, regulasi insentif motor listrik belum resmi dikeluarkan pemerintah.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Gimik subsidi Rp 7 juta untuk pembelian motor listrik di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (19/2/2023). Gimik tersebut diberikan sama saja dengan potongan harga atau diskon. Pasalnya, regulasi insentif motor listrik belum resmi dikeluarkan pemerintah.

Dengan penyerapan yang rendah tersebut, Agus menyatakan pihaknya sudah menyurati Kementerian Keuangan untuk pengembalian sebagian besar dana anggaran itu.

Adapun salah satu penyebab rendahnya penyerapan subsidi motor listrik, kata dia, terkait kemampuan dari komponen baterai. Pengisian daya yang dinilai terlalu lama membuat minat masyarakat akan motor listrik menjadi rendah.

Atas hal itu, Kemenperin menjalin komunikasi dengan para produsen sepeda motor listrik untuk menetapkan standarisasi.

"Bagi konsumen mobil dan motor listrik, salah satu yang penting kan baterai. Jadi komponen tersebut harus bisa memiliki durasi yang lama, panjang, dan baterainya harus bisa mudah di charge," kata Agus.

Baca juga: Apakah Mobil Listrik Boleh Langsung Dicas Setelah Dipakai Berkendara?

Pengunjung Jakarta Fair 2023 melakukan cek penerima Subsidi Motor ListrikKOMPAS.com/daafa Pengunjung Jakarta Fair 2023 melakukan cek penerima Subsidi Motor Listrik

"Charge-nya juga kalau untuk mobil harus cepat, kalau charge 3-4 jam itu dianggap lama maka sekarang teknologi itu harus bisa membuat charge mobil lebih cepat. Jadi baterai itu menjadi kunci terhadap keberhasilan program mobil dan motor listrik," lanjutnya.

Kendati demikian, Agus yakin bahwa program subsidi motor listrik untuk tahun fiskal 2024 bisa dicapai. Hal ini sejalan dengan mulai ramainya produk yang dipasarkan sehingga konsumen bisa memilih lebih banyak sesuai kebutuhan.

Adapun untuk tahun 2024, alokasi anggaran untuk program pembelian motor listrik sebanyak 50.000 unit dengan total anggaran Rp 350 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau