JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil listrik semakin sering dijumpai di indonesia dan kian diminati masyarakat. Adanya kampanye nol-emisi serta dukungan program insentif dari pemerintah jadi salah satu faktor pendorong.
Seiring dengan bertambahnya pengguna mobil listrik, topik seputar perawatan dan pemeliharannya pun semakin banyak dibahas.
Bisa dijumpai beberapa pertanyaan yang terkesan sepele tapi cukup membingungkan konsumen, satu conohnya adalah seputar pengisian daya baterai.
Menurut penjelasan sebagian pengguna, mobil listrik sebaiknya tidak langsung dicas setelah dipakai berkendara cukup jauh, benarkah demikian?
Baca juga: Cuci Gudang, Diskon Wuling Air EV Tembus Rp 40 Juta, Almaz Rp 65 Juta
Jaja Atmaja, Aftersales and Technical Manager NEV Auto Mobil menjelaskan, anggapan tersebut tidak sepenuhnya keliru, namun ada beberapa poin yang harus diluruskan.
Dia mengatakan, sebagian besar mobil listrik yang beredar di pasaran sudah mengusung baterai berjenis lithium. Keunggulan dari jenis ini adalah ukurannya cenderung kompak, namun bisa menyimpan daya lebih besar.
“Kalau ada discharge (daya listrik keluar) dan recharge (daya listrik masuk) terus menerus, suhu baterai pasti akan naik. Ketika suhunya terlalu tinggi, prosesnya bisa terganggu,” ucapnya kepada Kompas.com, Rabu (3/1/2024).
Terkait pengisian daya, sistem battery management system (BMS) di dalam mobil listrik akan menyetop proses charging jika suhu baterai terlalu tinggi. Pengecasan akan berjalan normal kembali jika suhu mulai stabil.
Baca juga: Retrim Setir Mobil, Lebih Baik Pakai Kulit Asli atau Kulit Sintetis?
“Untuk penggunaan harian walaupun jaraknya cukup jauh, selagi masih normal, tidak akan mempengaruhi suhu baterai,” kata Jaja.
Jaja menjelaskan, mobil listrik masih aman untuk langsung dicas setelah dipakai berkendara. Pengguna tidak perlu khawatir, karena sudah ada komponen BMS untuk memonitor.
“Nanti BMS yang akan mengatur jumlah arusnya supaya fluktuatif. Kalau (mobil listrik) mau langsung dicas habis dipakai, itu tidak apa-apa,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.