Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunggulan Mudik Pakai Mobil Hybrid, Bisa Ngadem Tanpa Hidupkan Mesin

Kompas.com - 25/12/2023, 08:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beristirahat tiap dua sampai tiga jam mengemudi merupakan salah satu cara yang dianjurkan untuk memastikan terjaganya konsentrasi berkemudi. Hal ini menjadi krusial ketika perjalanan yang ditempuh cukup panjang dan macet.

Namun, dalam momen seperti libur Natal 2023, biasanya tempat istirahat atau rest area cukup penuh pemudik. Sehingga beristirahat di mobil sejenak jadi solusi alternatif yang dapat dilakukan.

Pada kondisi inilah menggunakan mobil listrik berteknologi hibrida alias hybrid electric vehicle (HEV) jadi menarik. Sebab pengemudi bisa ngadem dengan mengaktifkan air conditioner (AC) tanpa harus menghidupkan mesin.

Baca juga: Jangan Khawatir pada Kesehatan Baterai Mobil Hybrid

Ilustrasi AC MobilFreepik/Dianabygu Ilustrasi AC Mobil

Sehingga, seperti dijelaskan Aftersales Business Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara, konsumsi BBM kendaraan masih tetap ekonomis karena tidak ada pembakaran yang dilakukan.

"Iya bisa (mengaktifkan AC tanpa hidup mesin). Sebab ketika mobil hybrid ini pertama kali hidup, belum jalan, yang berkerja hanyalah baterai saja," kata dia saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Namun perlu dicatat, kondisi terkait hanya untuk beberapa waktu saja karena ketika baterai sudah mencapai level tertentu, mesin bakar akan berkerja secara otomatis untuk mengisi daya baterai.

Keadaan serupa juga berlaku ketika mobil sedang digunakan di jalur perkotaan yang padat kendaraan alias macet. Sehingga itulah yang membuat mobil hybrid lebih hemat bahan bakar dibanding ICE.

Baca juga: MPV Mewah Vellfire Menghilang dari Situs Resmi Toyota

Ilustrasi AC mobilKompas.com/Fathan Radityasani Ilustrasi AC mobil

"Maka kalau jalanan macet, biasanya bensin ikut terbakar sehingga membuat boros. Tapi kalau di mobil hybrid, selama hanya jalan sedikit yang berkerja baterainya saja sampai di kondisi tertentu yang mana baterai butuh mesin bakar untuk mengisi daya," ujar Tara.

Ketika beristirahat dalam keadaan seperti ini juga kaca mobil harus dibuka sedikit supaya menghindari terjebak dan terhirupnya gas karbon monoksida (CO).

"Jadi hanya dipakai untuk keadaan darurat saja," kata dia lagi.

Dalam kesempatan terpisah, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi menyebut jenis hybrid yang diaplikasikan pada kebanyakan produk mobil Toyota merupakan kombinasi seri dan pararel.

Baca juga: Tol Solo-Yogyakarta Pangkas Waktu Perjalanan, Kecepatan Maksimal 40 Kpj

Jadi, mesin dan motor listriknya bisa berkerja sendiri tapi juga dapat bersamaan sesuai kebutuhan.

"Tapi ketika mobil kehabisan bensin dan daya baterai sudah sedikit, maka mobil tidak bisa dihidupkan. Sebab untuk mengisi daya baterai, mengandalkan mesin bakar yang sumber utamanya dari bensin," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau