JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginginkan para siswa sekolah menengah kejuruan atau SMK dapat mempelajari komponen-komponen yang terdapat di dalam kendaraan listrik agar tidak tertinggal dengan perkembangan teknologi.
Apalagi saat ini ekosistem industri kendaraan listrik berbasis baterai tengah dipacu sebagai upaya tercapainya netralitas karbon pada 2060 mendatang. Itu terbukti dari banyaknya para investor yang berdatangan ke Tanah Air.
Baca juga: Meluncur Sebentar Lagi, Simak Perbedaan Wuling Bingo EV dan Air ev
"Jangan sampai di SMK kendaraan untuk praktiknya masih yang lama, masih combustion engine (bahan bakar fosil). Sudah harus masuk ke kendaraan listrik," kata Jokowi dalam kunjungannya ke SMK Negeri 1 Purwakarta yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/11/2023).
"Besok saya kirim CNC millng (mesin potong berbasis komputer), mobil listrik satu, serta sepeda motor listrik supaya siswa itu bisa mengikuti arus teknologi," lanjut dia.
Diketahui, akademisi termasuk siswa merupakan salah satu bagian penting dalam penciptaan ekosistem kendaraan listrik selain para pelaku industri dan pemerintah (pentahelix).
Baca juga: Penyerapan Subsidi Motor Listrik Lambat, Ini Saran Pengamat
Sebab mereka akan menjadi para tenaga ahli atau lainnya yang berkaitan untuk mengolah kekayaan sumber daya mineral Indonesia yang begitu melimpah. Jangan sampai negara lain yang menguasai bagian tersebut.
Pentingnya pengembangan sumber daya manusia untuk menuju era elektrifikasi kendaraan ini juga tidak lepas dari peluang penyerapan tenaga kerja dan bisnisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.