Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2023, 15:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Honda Win 100 jadi salah satu motor legendaris yang banyak digandrungi penghobi. Memasuki akhir tahun 2023, jumlah peminatnya diklaim meningkat.

Pasalnya, motor dengan nama gaul win cepek ini punya desain dan konfigurasi unik. Secara tampilan, Honda Win menggunakan mesin underbone dengan posisi tidur, persis seperti yang ada pada motor bebek.

Poin unik lainnya adalah desainnya, yang bergaya sport naked dengan tampilan gagah dan kekar. Cocok untuk melibas segala jenis jalan, baik aspal maupun tanah.

Tidak berhenti di sana, kapasitas mesinnya juga hanya 100 cc. Banyak orang mengklaim jika konsumsi bahan bakarnya sangat irit, tapi performanya cukup tangguh.

Baca juga: Honda WIN 100 Restorasi Dijual mulai Rp 18 Jutaan

jajaran motor Honda Win 100 alias Win cepek yang sudah direstorasi. Harganya mulai Rp 18 jutaKompas.com/Daafa Alhaqqy jajaran motor Honda Win 100 alias Win cepek yang sudah direstorasi. Harganya mulai Rp 18 juta

Sayangnya, Honda Win 100 saat ini dianggap model langka, karena statusnya yang sudah discontinued alias tidak lagi diproduksi.

Honda Win 100 oleh PT Federal Motor mulai 1984 sampai 2005. Pada masa kejayaannya, motor ini memiliki banderol tidak lebih dari Rp 5 jutaan.

Jika dikomparasikan dengan saat ini, Honda Win di bursa-bursa motor bekas dilego dengan harga meroket. Bisa mulai dari belasan juta rupiah, sampai tembus puluhan juta rupiah.

Rizal Haerul Rizki, Mekanik DND Win Garage menjelaskan, ada beberapa faktor yang memengaruhi melonjaknya harga Honda Win. Utamanya tentu karena inflasi, dan bertambahnya permintaan.

Baca juga: MotoGP Berencana Pakai Mesin 850cc Mulai Musim 2027

jajaran motor Honda Win 100 alias Win cepek yang sudah direstorasi. Harganya mulai Rp 18 jutaKompas.com/Daafa Alhaqqy jajaran motor Honda Win 100 alias Win cepek yang sudah direstorasi. Harganya mulai Rp 18 juta

“Namanya motor bekas dan legend, yang suka banyak tapi susah nyari batangan,” ucapnya kepada Kompas.com di salah satu pameran motor di Tangerang, belum lama ini.

Sebagai pakar mekanik di bengkel spesialis restorasi motor, Rizal juga membagikan alasan lainnya, yakni ongkos pembenahan yang cukup tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com