BOGOR, KOMPAS.com - Bicara perkembangan kendaraan, saat ini sudah banyak mobil dari negeri China, terutama SUV listrik. SUV sendiri memang secara global sedang tren, ditambah China paling cepat pertumbuhannya.
Berbeda dengan China, pabrikan mobil dari Jepang seperti Mazda salah satunya punya pendekatan yang berbeda soal elektrifikasi. Mereka tidak langsung buat mobil listrik berbasis baterai, tapi coba pakai pendekatan lain dari hybrid sampai hidrogen.
Ricky Thio, Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia, pemegang APM Mazda Indonesia, menjelaskan, pihaknya tidak khawatir dengan kehadiran SUV dari China, bahkan bukan pesaing.
Baca juga: Mazda Tetap Perkenalkan MX-30 di Indonesia
Lampu LED Projector Mazda MX-30
"Kita enggak pusing, yang kita mau sampaikan ke masyarakat bukan EV-nya atau spesifikasi saja, tapi Jinba-Ittai dan Kodo Design, cuma itu," kata Ricky di Bogor, Selasa (7/11/2023).
Mazda sendiri sekarang baru punya MX-30 untuk mobil listrik berbasis baterai. Cuma di negara asalnya yakni Jepang, MX-30 tersedia dengan beberapa opsi, listrik penuh, hybrid, dan mild hybrid.
Baca juga: Ducati Kencang karena Semua Pebalap Pakai Data Bagnaia
"Apa pun teknologinya, baik dia ev, hidrogen, ice, tetap Jinba-Ittai itu yang ditonjolkan," kata Ricky.
Jadi soal persaingan, bukan masalah bagi Mazda karena yang dikejar adalah driving experience yang dirasakan pemiliknya nanti. Sayangnya MX-30 masih belum hadir di Indonesia, tapi kabarnya sebentar lagi akan diperkenalkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.