“Di sini gue mau jelasin sekalian ke teman-teman, skema kredit di leasing. Kalau mau DP kecil, angsuran akan tinggi dan begitupun sebaliknya. Jadi customer harus pilih salah satu, enggak bisa dua-duanya,” tulis unggahan itu.
“Di dalam angsuran ada yang namanya pokok hutang, biaya admin, asuransi selama tenor berlangsung, ada asuransi kendaraan dan jiwa, lalu ada juga keuntungan leasing. Sekadar pesan nih, jangan sampe asuransi jiwa atau ACP dihilangkan, cuma karena ingin angsuran murah. Bahaya di kemudian hari,” lanjut unggahan itu.
“Terus gue juga jelasin ke ibunya, kalau bungan DP 10 persen, 15 persen, 20 persen dan seterusnya itu beda-beda. Semakin kecil DP-nya maka akan semakin mahal bunganya. Semoga teman-teman juga paham,” tambahnya.
Akhirnya, istri dari pengendara ojol pun paham dan menyetujui penawaran yang diberikan oleh tenaga penjual Toyota itu.
Ternyata suami istri itu diketahui merupakan pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) di Pemda. Uang pensiunan mereka ditabung untuk hari tua, sebagian dibuat usaha membuat kontrakan.
Sang istri pun bercerita sempat menginvestasikan uang pensiunannya kepada salah satu rekannya untuk dibuatkan usaha, namun nahasnya, ia malah menjadi korban penipuan.
Dari dulu, pasangan suami istri itu mengaku tidak berpikir untuk memiliki mobil, sampai akhirnya sang anak mengungkapkan keinginannya untuk bekerja sebagai pengemudi taksi online dengan niat membantu perekonomian keluarga.
Baca juga: Transmisi Mobil Matik Bisa Overheat, Pahami Risiko dan Antisipasinya
Dengan bantuan Rafli, pengendara ojol beserta keluarga langsung memutuskan untuk membeli mobil Toyota Calya tipe G transmisi manual. Unit mobil tersebut sudah di delivery ke konsumen pada akhir 2022 lalu.
“Thanks pak H*** sudah percaya sama Rafli, sudah banyak sharing saat proses, bahkan seakan sebagai ayah saat kita diskusi tentang pernikahan dan pendidikan,” tulis unggahan itu.
Penjelasan Perusahaan Pembiayaan
Terkait hal ini, Ronald Adrian Laurence, DRM and Dealer Financing Head TAF menjelaskan, bagi konsumen yang ingin membeli mobil secara kredit, pihaknya tidak memiliki jenis pekerjaan yang dihindari.
Terkecuali kalau berkaitan dengan pekerjaan yang melanggar Undang Undang, seperti tidak pidana pencucian uang, indikasi penipuan, dan lain sebagainya.
"Tentunya seluruh customer akan kami proses terlebih dahulu dengan dokumen-dokumen pendamping seperti KTP, KK, dan NPWP yang bersangkutan. Biasanya customer juga akan melengkapi dengan dokumen finansial seperti slip gaji, ataupun rekening koran," ucap Ronald, kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).
Ronald melanjutkan, jika calon pembeli mobil bukan karyawan terdaftar atau tidak mempunyai nomor rekening tetap bisa diproses melalui survei dan analisa.
"Karena lewat proses survei, kami juga bisa menganalisa usahanya yang bersangkutan, dan menilai kapasitas dari customer tersebut walaupun yang bersangkutan tidak melampirkan dokumen keuangan dari bank," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.