Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toyota Akui Belum Berhasil Pasarkan Mobil Hidrogen

Kompas.com - 31/10/2023, 09:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota jadi salah satu pabrikan yang memiliki mobil penumpang bertenaga hidrogen, yakni Mirai.

Namun, belum lama ini Toyota mengakui produknya belum berhasil, dan akan mengalihkan pada mobil penumpang Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) ke kendaraan niaga.

Masalah infrastruktur yang belum siap, diyakini jadi salah satu alasan kenapa produk hidrogennya belum berhasil.

"Kami mencoba Mirai, tapi tidak sukses. Stasiun hidrogen sangat sedikit dan sulit untuk diwujudkan, jadi Mirai lebih kecil (volumenya)," ujar Technical Chief Hiroki Nakajima, dikutip dari Autocar.co.uk, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Sekali Isi Bahan Bakar, Toyota Mirai Sanggup Melaju 1.300 Km

Menurut Nakajima, mesin hidrogen lebih cocok diaplikasikan pada kendaraan niaga. Bukan hanya karena ketidakcocokan baterai untuk menggerakkannya (karena ukuran dan berat yang dibutuhkan), tapi juga kemampuan untuk mengatur jaringan pengisian bahan bakar yang lebih terkontrol.

"Untuk truk ukuran sedang, mudah untuk menyediakan (jaringan pengisian bahan bakar), karena sebagian besar perjalanannya dari A-ke-B," kata Nakajima.

"Sejumlah besar truk melakukan perjalanan dari A-ke-B, sehingga Anda dapat mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar dengan lebih stabil. Kendaraan komersial adalah area yang paling penting untuk dicoba dan dilanjutkan dengan hidrogen. Truk pikap juga menawarkan potensi penggunaan hidrogen, ujarnya.

Meski demikian, Nakajima mengatakan, Toyota tidak ingin menyerah pada mobil penumpang bertenaga hidrogen.

Toyota sedang mencari cara untuk merampingkan komponen, termasuk tumpukan sel bahan bakar dan tangki untuk membuatnya dapat digunakan pada berbagai jenis mobil dan memperluas daya tariknya.

Baca juga: Toyota Mirai Catat Rekor 1.003 km dengan Sekali Pengisian Hidrogen

Sel bahan bakar hidrogen generasi terbaru yang sedang dikembangkan akan mengurangi setengah biaya dari sel generasi saat ini. Hal tersebut sekaligus meningkatkan daya tahan hingga dua setengah kali lipat dari mesin diesel.

Tak hanya itu, sel ini juga meningkatkan efisiensi hingga 20 persen, sesuatu yang sangat signifikan dalam menurunkan biaya bahan bakar bagi kendaraan komersial.

Sel baru ini telah dibuat dengan mempertimbangkan kendaraan komersial, tetapi sel setengah ukuran juga sedang dikembangkan guna menjaga agar teknologi ini tetap terbuka untuk mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau