Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transmisi Mobil Matik Bisa Overheat, Pahami Risiko dan Antisipasinya

Kompas.com - 31/10/2023, 10:22 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Overheat atau panas berlebih rupanya tidak terjadi pada mesin mobil saja, melainkan bisa terjadi juga pada transmisi matik.

Pengoperasian mobil matik secara ekstrem dapat menyebabkan transmisi terbebani sehingga olinya menjadi panas berlebih.

Lantas, apa risiko bila sampai transmisi matik mengalami overheat?

Baca juga: Pahami Mode Aman Transmisi Mobil Matik Saat Overheat

Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVTKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVT

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan overheat pada transmisi matik terjadi lantaran adanya perbedaan putaran antara mesin dan laju kendaraan.

“Ketika putaran mesin atau Rpm tinggi dan terjadi selip di dalam torque converter sangat besar maka oli transmisi akan menjadi lebih panas, sehingga diperlukan pendinginan yang memadai,” ucap Jamal kepada Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Tak seperti transmisi manual, menurut Jamal transmisi matik membutuhkan oli dengan suhu kerja stabil pada batasannya agar kekentalan oli cukup untuk bekerja pada putaran maksimal namun tidak sampai merusak.

Baca juga: Posisi Tepat Tuas Transmisi Matik saat Lewati Jalan Menurun

Transmisi Wuling Alvez dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023). Alvez punya tiga tipe, yaitu SE seharga Rp 209 juta, tipe CE seharga Rp 255 juta, dan tipe EX seharga Rp 295 juta.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Transmisi Wuling Alvez dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2/2023). Alvez punya tiga tipe, yaitu SE seharga Rp 209 juta, tipe CE seharga Rp 255 juta, dan tipe EX seharga Rp 295 juta.

Jamal mengatakan komponen-komponen transmisi matik, seperti clucth & brakebisa rusak bila sampai suhu olinya di atas ambang batas.

“Pengguna sebaiknya tidak memaksakan mobil matik dengan membuat mesin berputar terlalu kencang namun laju mobil pelan, biasanya ini terjadi di tanjakan atau saat mobil menerima beban berat,” ucap Jamal.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pada transmisi matik terdapat pendingin oli yang mengambil pada sistem pendingin mesin. Harapannya, oli matik tidak cepat mengalami overheat.

Baca juga: Kebiasaan yang Bikin Transmisi Mobil Matik Cepat Rusak

Transmisi pada Toyota Kijang InnovaKOMPAS.com/Sendy Transmisi pada Toyota Kijang Innova

“Selain itu, pada transmisi matik juga terdapat sensor suhu oli, sensor ini akan memberikan informasi ke TCM dan mengamankan komponen ketika terjadi panas berlebih dengan membatasi performanya,” ucap Jamal.

Maka dari itu, pengemudi sebaiknya tidak membebani transmisi matik dengan membuat putaran mesin tinggi sementara laju mobil pelan dalam waktu yang lama. Semakin banyak selisih putaran mesin dengan kecepatan kendaraan akan membuat suhu oli transmisi makin mudah naik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau