SLEMAN, KOMPAS.com - Ngelitik merupakan fenomena mesin mobil yang alami getaran akibat pembakaran tidak sempurna. Dampaknya, terdengar suara ketukan dari dalam mesin dengan kecepatan frekuensi tertentu.
Fenomena ngelitik banyak dijumpai pada mobil-mobil jarang telat melakukan servis, karena salah satu penyebabnya adalah kotoran kerak karbon di dalam ruang bakar.
Dengan adanya kotoran tersebut, pembakaran dini bisa terjadi sehingga tenaga mesin yang dihasilkan menjadi tidak optimal.
Baca juga: Grand Livina Lawas Dianggap Mudah Ngelitik, Ini Solusinya
Selain kotoran kerak karbon, ngelitik juga bisa terjadi ketika terjadi kenaikan suhu mesin karena BBM bisa terbakar dengan sendirinya terpengaruh dari suhu yang tinggi.
Pemilik Aha Motor Hardi Wibowo mengatakan, salah satu penyebab ngelitik adalah kompresi dan suhu yang tinggi, sehingga ketika terjadi masalah seperti overheat mesin juga akan ngelitik.
“Itu sebabnya mesin dengan kompresi yang tinggi butuh bahan bakar dengan oktan tinggi, karena sifat bensin semakin rendah nilai oktannya maka semakin mudah terbakar dengan sendirinya karena panas,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (28/10/2023).
Baca juga: Solusi Ngelitik pada Mesin Bensin yang Dilengkapi EGR
Menurut Hardi, bensin dengan nilai oktan tinggi akan sulit terbakar dengan sendirinya karena panas. Sehingga mesin tidak akan mudah ngelitik atau terjadi pembakaran prematur akibat kompresi mesin.
“Ketika mesin tiba-tiba mengalami ngelitik, pengemudi bisa segera memeriksa indikator suhu untuk memastikan apakah ngelitik disebabkan oleh peningkatan suhu mesin atau bukan” ucap Hardi.
Jangan sampai ngelitik dianggap remeh atau dianggap sudah pasti disebabkan oleh kerak karbon dan jenis BBM, karena ada penyebab lain yakni overheat.
Baca juga: 5 Penyebab Mesin Mobil Ngelitik Tidak Kunjung Sembuh
Seperti yang diketahui dampak dari kenaikan suhu secara signifikan dapat merusak mesin dan menyebabkan banyak kerugian pada pemilik mobil.
“Jika mesin tiba-tiba ngelitik, padahal servis tidak telat, BBM sudah sesuai, maka perlu dipastikan bagaimana suhu kerja mesin, jika berada di atas batas normal maka kemungkinan mesin mengalami overheat,” ucap Hardi.
Sehingga, pemilik perlu segera membawa mobil ke bengkel untuk mendapatkan pemeriksaan segera demi menekan tingkat risiko kerusakan komponen mesin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.