SLEMAN, KOMPAS.com - Panas berlebih atau overheat pada mesin mobil biasanya terjadi pertama kali saat sedang digunakan. bisa dengan kondisi lalu lintas padat atau lengang sekalipun.
Mesin yang mengalami overheat, artinya sistem pendingin tidak mampu menjaga suhu kerja tetap stabil. Hal ini bisa karena ada kerusakan komponen sistem pendingin atau disebabkan malafungsi internal mesin.
Saat overheat terjadi, pengemudi mobil sebenarnya tak perlu panik yang justru menghasilkan aksi tak tepat.
Pengemudi wajib paham cara memberikan pertolongan pertama ketika mobil mengalami panas berlebih di jalan.
Baca juga: Pahami Sistem yang Berikan Informasi Overheat pada Mesin Mobil
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, pertolongan pertama pada mobil yang mengalami overheat bisa beragam, menyesuaikan tingkat kenaikan suhunya dan jenis kerusakan.
“Jika kenaikan suhu mesin masih dalam batas wajar, hampir setengah dari jarum indikator suhu, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tapi jika sudah melebihi batasnya maka sebaiknya jangan dipaksakan,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (27/10/2023).
Menurut Hardi, suhu mesin memang bisa mengalami kenaikan, khususnya ketika mesin digeber atau mendapatkan beban berat. Tapi selama sistem pendingin mampu mengatasinya itu tidak masalah.
Baca juga: Pahami Sistem yang Berikan Informasi Overheat pada Mesin Mobil
Hardi mengimbau pengemudi untuk tidak memaksakan mesin tetap bekerja bila suhu sampai menyentuh garis merah pada indikator mesin. Kondisi tersebut itu bisa menyebabkan kerusakan pada komponen.
Ketika suhu indikator sampai pada batas tersebut, disarankan pengemudi sigap mengambil langkah preventif dengan meringankan beban mesin.
Cara yang bisa ditempuh bisa dengan langsung mencari lokasi kosong guna menepikan mobil dan berhenti sejenak.
“Sebaiknya pengemudi mematikan semua beban mesin seperti lampu, AC, dan sebagainya, namun pastikan mesin tidak langsung dimatikan agar sistem pendingin masih tetap berjalan,” ucap Hardi.
Baca juga: Risiko Paksa Jalan Mobil yang Alami Overheat
Leboh lanjut Hardi mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pengemudi dalam kondisi tersebut.
“Pertama, siram radiator dengan air bila perlu, biarkan motor fan atau kipas radiator beroperasi sampai mati dengan sendirinya, boleh juga memeriksa volume air radiator di tangki cadangan, bila kurang bisa ditambah” ucap Hardi.
Jika tak ada masalah, sistem pendingin mesin akan tetap mempercepat pendinginan karena kipas yang masih berputar.
Sedangkan bila kenaikan suhu ternyata disebabkan oleh kerusakan pada sistem pendingin, maka suhu mesin cenderung naik.
Baca juga: Cegah Kerusakan, Ini Tanda Mobil Mengalami Overheat
Seperti misal radiator mengalami pecah, kipas radiator tidak berputar, air radiator habis dan sebagaiya maka dipastikan suhu akan naik lebih ekstrem hingga menyentuh level penuh.
“Jika sistem pendingin sudah tidak normal atau ada kerusakan secara visual, maka tidak ada gunanya mempertahankan mesin tetap hidup, itu justru akan memperparah kerusakan mesin, sehingga mesin bisa dimatikan,” ucap Hardi.
Bisa atau tidaknya melanjutkan perjalanan, menurut Hardi tergantung level kerusakannya. Jika masalah overheat hanya soal beban berat, sedangkan sistem pendingin masih normal maka setelah suhu stabil bisa melanjutkan perjalanan.
Baca juga: Jangan Pernah Tambah Air Radiator Saat Mesin Masih Overheat
“Jika ada kerusakan pada sistem pendingin, maka mobil tidak bisa dipaksakan, solusinya adalah mobil di-towing untuk dibawa ke bengkel atau memanggil mekanik untuk menanganinya di lokasi,” ucap Hardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.